BI Putuskan Turunkan BI-7-Day Reverse Repo Rate Jadi 4,50 Persen

Adhitya Himawan Suara.Com
Selasa, 22 Agustus 2017 | 19:40 WIB
BI Putuskan Turunkan BI-7-Day Reverse Repo Rate Jadi 4,50 Persen
Kantor Pusat Bank Indonesia di Jakarta Pusat, Senin (29/5/2017). [Suara.com/Adhitya Himawan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 21-22 Agustus 2017 memutuskan untuk menurunkan BI 7-day Reverse Repo Rate sebesar 25 bps dari 4,75 persen menjadi 4,50 persen. Keputusan ini diikuti dengan suku bunga Deposit Facility turun 25 bps menjadi 3,75 persen dan Lending Facility turun 25 bps menjadi 5,25 persen.

"Ini berlaku efektif sejak 23 Agustus 2017," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Agusman di Jakarta, Selasa (22/8/2017).

Penurunan suku bunga acuan ini akan diikuti dengan penurunan suku bunga instrumen moneter lainnya. Kebijakan penurunan suku bunga tersebut konsisten dengan adanya ruang pelonggaran kebijakan moneter dengan rendahnya realisasi dan prakiraan inflasi tahun 2017 dan 2018 di dalam kisaran sasaran yang ditetapkan, serta terkendalinya defisit transaksi berjalan dalam batas yang aman.

Baca Juga: BI Putuskan Tetap Pertahankan BI Rate 6,50 Persen

"Risiko eksternal terkait dengan rencana kenaikan Fed Funds Rate (FFR) dan normalisasi neraca bank sentral AS mereda sehingga perbedaan suku bunga dalam dan luar negeri Indonesia tetap menarik," ujarnya.

Penurunan suku bunga kebijakan diharapkan dapat memperkuat intermediasi perbankan sehingga memperkokoh stabilitas sistem keuangan serta mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi. BI sendiri juga terus memperkuat bauran kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran guna menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

"Bank Indonesia juga akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas lainnya untuk memastikan pengendalian inflasi, penguatan stimulus pertumbuhan, dan reformasi struktural berjalan dengan baik sehingga mampu menopang pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," tutupnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI