Bank Mandiri menerjunkan bankir-bankir muda ke wilayah terluar, terdepan dan tertinggal, untuk memberikan edukasi financial sekaligus penyaluran bantuan sosial. Langkah ini bertujuan untuk memperluas akses layanan keuangan terhadap masyarakat di seluruh wilayah Tanah Air serta mendorong kemajuan ekonomi nasional.
Program bertajuk “Mandiri Hadir Untuk Negeri” ini mengusung konsep volunteer dari seluruh karyawan Bank Mandiri. Penerjunan para bankir ke daerah-daerah pelosok ini secara resmi dilepas oleh Menteri Sosial Republik Indonesia Khofifah Indar Parawansa dan Direktur Utama Bank Mandiri kartika Wirjoatmodjo, bertepatan dengan peringatan hari kemanusiaan sedunia di Siosar, Kabupaten karo, Sumatera Utara, Selasa (22/8/2017).
Menurut Kartika, program ini juga dapat mendukung mengoptimalkan program-program pemerintah seperti, pemberian bantuan sosial PKH Kementerian sosal, maupun program lainnya yang bertujuan untuk mendorong peningkatan kesejahteraan masarakat.
Baca Juga: Perbanyak Investor Ritel, Bank Mandiri Pecah Sahamnya 1:2
“Sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Bank Mandiri ingin memperkuat kontribusi dalam memajukan ekonomi Tanah air, terutama dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat di bidang financial,” kata Kartika.
Pada tahap awal, sebanyak 55 orang volunteer Bank Mandiri akan membantu percepatan penyaluran Bansos di Kecamatan Talawi dan Tanjung Pirang Kabupaten Batubara, Sumatera Utara, kepada 4.659 Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Untuk Kabupaten Karo, Bank Mandiri telah menyelesaikan penyaluran bantuan sosial Tahap I, II, dan III sebesar Rp26,4 miliar kepada 17.585 KPM.
Bantuan tersebut disalurkan lewat 77 agen dan e-waroeng BNI. Agen tersebut tersebar di beberapa kecamatan di Kabupaten Karo yaitu, kecamatan Barusjahe, Berastagi, Dolat Rayat, Juhar, Kabanjahe, Kuta Buluh, Laubaleng, Mardingding, Merdeka, Merek, Munte, Naman Teran, Payung, Simpang Empat, Tiga Binanga, Tiganderket, dan Tiga Panah. Para agen, juga diharapkan dapat meningkatkan literasi keuangan bagi keluarga penerima manfaat sehingga dapat mendukung program inkluisi keuangan.
Penyaluran bantuan sosial di provinsi Sumatera Utara secara keseluruhan telah terealisasi bagi 106.301 KPM dengan nilai penyaluran Rp159 miliar. Secara nasional, Bank Mandiri telah menyalurkan bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) kepada lebih dari 973.035 KPM dengan total penyaluran sebesar Rp1,3 Triliun. Sementara untuk Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), penyaluran yang telah dilakukan mencapai lebih dari 40 ribu KPM dengan total penyaluran melebihi Rp10 Miliar.
Hingga akhir 2017, Bank Mandiri berencana mendukung penyaluran bantuan sosial dengan skema PKH kepada sekitar 1 juta KPM. Sementara untuk bantuan sosial berskema Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), akan disalurkan kepada 3 juta KPM di 23 provinsi di Indonesia.
Baca Juga: Layani Iuran BPJS, Bank Mandiri Gandeng Kimia Farma
Menteri Sosial Republik Indonesia Khofifah Indar Parawansa mengemukakan bahwa, keterlibatan berbagai pihak dalam mendukung penyaluran bantuan sosial, khususnya dari sektor perbankan, sangat positif bagi masyarakat, terutama untuk meningkatkan pemahaman tentang keuangan dan pengelolaannya bagi masyarakat Indonesia yang berada di wilayah terluar, terdepan dan tertinggal.
“Penyaluran program Bansos merupakan realisasi dukungan pada program Nawacita Kabinet Kerja, khususnya dalam perbaikan kualitas hidup manusia Indonesia melalui peningkatan kesejahteraan masyarakat. Terlebih dengan adanya volunteer-volunteer dari dunia perbankan ini, kami semakin optimis penyaluran bansos dapat lebih optimal lagi di masa datang,” ujar Khofifah.
Selain melepas para volunteer ke wilayah terdepan dan tertinggal, untuk memperingati hari kemanusiaan dunia, Bank Mandiri menyerahkan bantuan sembako senilai Rp250 juta, yang terdiri dari 16 ton beras, 5 ton gula pasir dan 2.400 liter minyak goring. Bantuan tersebut diserahkan melalui 8 posko pengungsian korban bencana erupsi Gunung Sinabung.