Suara.com - Banyak orang beranggapan tidak perlu terburu-buru untuk mengumpulkan dana pensiun. Misalnya, saat memasuki usia 40-an atau ketika anak-anak sudah bisa hidup mandiri. Setujukah Anda dengan anggapan tersebut?
Merencanakan dana pensiun sudah harus dimulai sejak dini. Pasalnya, menyiapkan dana pensiun bukanlah perkara yang mudah. Anda harus bisa mengarahkan pikiran untuk merencanakannya.
Kondisi fisik akan habis dimakan usia, begitu juga dengan tenaga. Sehingga kemampuan untuk menghasilkan uang akan lebih kecil, ketimbang masa muda. Untuk mengantisipasinya, Anda perlu fokus menabung. Ada cara khusus yang perlu dilakukan. Jadi, tidak boleh sembarangan.
Pertanyaannya, “bagaimanakah agar dana pensiun yang terkumpul bisa maksimal?” Berikut adalah langkah-langkahnya.
Lakukan Pencatatan Atas Pengeluaran
Tanpa adanya catatan, Anda akan seenaknya mengeluarkan uang. Benar, tidak? Berbagai macam aktivitas untuk membelanjakan uang pun terjadi tanpa kendali. Alhasil, gaji bulanan bisa habis tanpa jejak. Sebagai antisipasi, perlu melakukan pencatatan atas setiap pengeluaran yang terjadi. Baik yang jumlahnya besar maupun kecil.
Semua catatan pengeluaran nantinya bisa dikumpulkan untuk mengetahui jumlah yang dikeluarkan setiap bulan bahkan tahun.
Mengelola Penghasilan Tambahan dengan Bijak
Jika Anda memiliki penghasilan tambahan, cobalah untuk mengelolanya dengan bijak. Buatlah perencanaan mau diapakan uang tersebut. Apakah ditabung atau dipakai untuk mengembangkan bisnis? Adanya perencanaan yang baik membuat uang tersebut bisa bertumbuh. Jika uang yang dihasilkan bisa dimanfaatkan, Anda tidak akan menemukan penyesalan di kemudian hari.
Mulailah Berhemat
Setelah melakukan poin satu dan dua, langkah selanjutnya adalah berhemat. Hidup hemat telah diajarkan sejak dini. Manfaatkanlah itu agar terbiasa hingga tua nanti. Anda tidak perlu menunda-nunda waktu untuk berhemat. Lakukan hal tersebut sekarang. Semakin cepat memulainya, semakin banyak pula dana yang terkumpul untuk hari tua nanti.
Mulai Berinvestasi
Ada banyak instrumen investasi yang bisa dijadikan pilihan. Diantaranya, emas, obligasi, reksa dana, investasi saham, dan deposito. Pilihlah jenis investasi yang tepat sesuai dengan kepribadian. Jika Anda risk taker, pilihlah investasi saham dengan tingkat return dan risiko yang tinggi, semisal saham. Untuk risiko yang lebih rendah, Anda bisa memilih instrumen investasi yang lain, contohnya deposito.
Setelah berinvestasi, jangan lupa untuk memantau perkembangan investasi. Hitunglah berapa jumlah yang diterima dan keluarkan, lalu catat pada portofolio investasi. Hindari untuk terlalu sering melakukan penarikan, karena jumlah yang Anda investasikan akan berkurang.