Kerja sama di bidang ekonomi, termasuk di dalamnya ialah perdagangan, pertanian, dan perikanan, akan menjadi prioritas bagi Indonesia dan Uzbekistan. Demikian disampaikan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi usai mendampingi Presiden Joko Widodo saat menerima kunjungan kehormatan Wakil Perdana Menteri (PM) Uzbekistan Zoyir Mirzaev di Istana Merdeka, Senin (21/8/2017).
Untuk diketahui, di sela pertemuan Belt and Road Initiative yang telah diselenggarakan di Beijing beberapa waktu lalu, Presiden Joko Widodo telah bertemu dengan Presiden Uzbekistan Shavkat Mirziyoyev. Melalui pertemuan itu, Presiden Uzbekistan merasa tertarik dengan sejumlah program pembangunan pemerintahan Presiden Joko Widodo di Indonesia.
"Oleh karena itu, beliau mengutus Wakil Perdana Menteri untuk datang ke Indonesia dalam mempelajari pembangunan di Indonesia, terutama mengenai masalah perikanan dan pertanian," ujar Retno.
Baca Juga: Sekjen Partai Komunis Vietnam Akan Bertemu Jokowi
Sebelum bertemu dengan Presiden Joko Widodo, Zoyir Mirzaev pagi ini bertemu terlebih dahulu dengan Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.
Bersama dengan Menteri Pertanian, Wakil PM Uzbekistan berbicara seputar pengembangan swasembada sejumlah komoditas seperti beras dan lain-lainnya.
"Disebutkan juga tadi ketertarikan mereka untuk mempelajari Indonesia dalam mengembangkan produktivitas di beberapa komoditas pertanian antara lain adalah lada," Retno menambahkan.
Sementara dalam hal perikanan, Uzbekistan sebagai sebuah negara yang sebagian besar wilayahnya terdiri atas daratan, sangat berkeinginan mempelajari tentang teknik akuakultur. Uzbekistan sangat berharap kepada Indonesia untuk dapat melakukan kerja sama konkret dalam bidang ini.
"Bapak Presiden tadi menyanggupi bahwa setelah kunjungan ini akan ada delegasi Indonesia yang datang ke Uzbekistan untuk mewujudkan bentuk kerja sama yang diharapkan, termasuk harapan dari Uzbekistan agar para investor Indonesia dapat menanamkan modalnya di bidang perikanan dan pertanian," ucapnya.
Baca Juga: Luhut Kagum Anak Jokowi Tak Mau Terlibat Proyek Pemerintah
Sementara itu, perdagangan kedua negara disebut mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Namun, kedua pihak sepakat dan berpandangan yang sama bahwa perdagangan tersebut masih dapat ditingkatkan lebih jauh lagi.