Ketua Aliansi Jurnalis Independen Jakarta, Ahmad Nurhasim, mengatakan bahwa sindiran Ketua Umum Prabowo Subianto bahwa wartawan gajinya kecil dan tidak pernah pergi ke mal sebetulnya ditujukan kepada perusahaan media.
"Sindiran yang disampaikan Prabowo itu sebenarnya kritikan tajam terhadap perusahaan media massa yang menggaji jurnalis di bawah standar hidup layak jurnalis. Beberapa perusahaan media besar menggunakan keuntungan dari bisnis media untuk membiayai bisnis lain non-media, sementara kesejahteraan jurnalis tidak ditingkatkan," kata Hasim di Jakarta, Jumat (18/8/2017).
Hasim menegaskan bahwa gaji kecil untuk jurnalis membahayakan demokrasi dan kebebasan pers. Sebab perolehan gaji yang kecil berpotensi membuat jurnalis melanggar kode etik jurnalistik.
Baca Juga: FSPM Independen: Prabowo Jangan Cuma Prihatin Soal Gaji Jurnalis
"Terutama larangan menerima amplop," tegas Hasim.
Padahal, menurut Hasim, jurnalisme yang berkualitas, kredibel, dan independen mensyaratkan jurnalisnya digaji dengan layak.
Sebagaimana diketahui, saat menghadiri peringatan HUT RI ke-72 di Universitas Bung Karno, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (17/8/2017), Prabowo mengatakan dirinya prihatin dengan wartawan yang memiliki gaji kecil. Menurutnya, terlihat dari wajah bahwa wartawan tidak pernah pergi ke mal.
Prabowo mengaku agak prihatin dengan gaji wartawan yang kerja dari pagi, kadang hingga larut malam. Akan tetapi gaji yang diperoleh dari pemilik media, belum cukup membuat para wartawan sejahtera.
Baca Juga: Prabowo Sebut Jurnalis Gajinya Kecil, Terlihat Dari Mukanya