Komisi VII: Kebijakan Satu Harga BBM Butuh Efisiensi Pertamina

Adhitya Himawan Suara.Com
Jum'at, 18 Agustus 2017 | 15:19 WIB
Komisi VII: Kebijakan Satu Harga BBM Butuh Efisiensi Pertamina
Suasana di salah satu SPBU di Jakarta, Rabu (23/12). [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Wakil Ketua Komisi VII DPR Satya Widya Yudha mendukung penuh kebijakan energi baik BBM maupun kelistrikan untuk rakyat, yang kini dilaksanakan Presiden Joko Widodo.

Menurut Satya di Jakarta, Jumat (18/8/2017), kebijakan pemerintah, yang menerapkan BBM satu harga di dalam negeri, khususnya Papua dan daerah-daerah terluar memerlukan perhatian khusus.

"Komisi VII DPR akan terus mengawasi hal tersebut untuk memastikan tidak terjadi penyimpangan di lapangan yang bisa menabrak aturan perundang-undangan," katanya menanggapi Nota Keuangan RAPBN 2018 khususnya poin-poin sektor energi yang dibacakan Presiden Joko Widodo dalam pidatonya di gedung DPR, Jakarta, Rabu (16/8/2017).

Menurut Satya, perhatian khusus dalam pelaksanaan BBM satu harga di seluruh Indonesia tersebut nantinya bisa menggunakan mekanisme subsidi atau dibebankan kepada operasional PT Pertamina (Persero).

Baca Juga: ESDM Akan Kebut Sistem BBM Satu Harga

Jika memang mekanisme kebijakan BBM satu harga tersebut dibebankan ke Pertamina, lanjutnya, maka konsekuensinya BUMN energi tersebut harus melakukan efisiensi besar-besaran dalam operasionalnya, supaya dapat memaksimalkan profit.

"Atau, bisa juga dilakukan dengan mekanisme subsidi silang. Ini yang menjadi poin-poin penting dalam pembicaraan DPR dengan pemerintah, agar tetap bisa diawasi di lapangan," ujar Satya.

Di sektor kelistrikan, politisi Partai Golkar itu mengapresiasi program listrik desa yang digeber oleh pemerintah dalam tiga tahun ini, sehingga rasio elektrifikasi diharapkan meningkat mencapai 92,26 persen.

"Di sektor kelistrikan diharapkan dalam tiga tahun ke depan, rasio elektrifikasi meningkat hingga 92,26," katanya.

Baca Juga: Harga BBM di Kabupaten Puncak Sudah Sama Dengan Jawa

Namun demikian, menurut dia, pemerintah harus tetap progresif memacu pertumbuhan elektrifikasi nasional, yang menjangkau daerah-daerah terpencil, dengan berbasis pemanfaatan sumber energi baru dan terbarukan (EBT).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI