INDEF: RAPBN 2018 Lebih Baik Dibanding Tiga Tahun Terakhir

Jum'at, 18 Agustus 2017 | 12:44 WIB
INDEF: RAPBN 2018 Lebih Baik Dibanding Tiga Tahun Terakhir
Direktur Institute for Development of Economics and Finance Enny Sri Hartati [suara.com/Dian Kusumo Hapsari]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Direktur Program Institute For Development of Economics and Finance Berly Martawardaya menilai Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara tahun 2018 lebih baik jika dibandingkan dengan rancangan yang dibuat pada tahun-tahun sebelumnya.

"Kami melihat RAPBN 2018 ini paling tidak sudah ada kehati-hatian. APBN tiga tahun terakhir terlalu ambisius, dan terbukti kan target pajak tidak pernah tercapai," kata Berly dalam diskusi di kantor INDEF, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (18/8/2017).

Meski lebih baik, menurut Berly, masih ada data yang perlu disoroti, terutama perihal pertumbuhan ekonomi dan inflasi.

Pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan mencapai 5,4 persen, menurut dia, memerlukan kerja keras untuk mencapainya.

"5,4 persen itu cukup berat ya, tantangan yang dihadapi pemerintah sangat besar. Untuk mencapai target itu, pemerintah harus mengatur strategi agar tidak meleset dari target," ujarnya.

Berikut asumsi makro 2018 yang disepakati pemerintah dan DPR:

1. Pertumbuhan Ekonomi 5,2 persen-5,6 persen
2. Inflasi 2,5 persen-4,5 persen
3. Nilai tukar rupiah Rp 13.300-Rp 13.500
4. Suku bunga SPN 4,8 persen-5,6 persen
5. Harga minyak mentah Indonesia 45-55 dollar AS per barel
6. Lifting minyak bumi 771 ribu-815 ribu barel per hari
7. Lifting gas bumi 1.194 juta-1.235 juta barel setara minyak per hari
8. Tingkat Pengangguran 5,0 persen-5,3 persen
9. Tingkat Kemiskinan 9,5 persen-10 persen
10. Gini Ratio 0,38
11. Indeks Pembangunan Manusia 71,50.

REKOMENDASI

TERKINI