Ini Jurus Kementerian PUPR Cegah Penurunan Muka Tanah Jakarta

Adhitya Himawan Suara.Com
Kamis, 17 Agustus 2017 | 19:52 WIB
Ini Jurus Kementerian PUPR Cegah Penurunan Muka Tanah Jakarta
Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Sri Hartoyo. [Dok Kementerian PUPR]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Ditargetkan selesainya IPAL terpadu pada 15 zona tersebut pada tahun 2035, akan mampu melayani pengolahan air limbah Jakarta hingga 90 persen.

Kementerian PUPR juga akan bekerjasama dengan Pemerintah DKI Jakarta untuk pembangunan IPAL komunal dan program Sanimas. Dengan demikian membantu mengurangi pencemaran air tanah dan sungai-sungai di Jakarta akibat pembuangan air limbah. “Saat ini untuk pembangunan zona 1 dan zona 6, dalam tahap pembuatan detil desainnya (detail engineering design). Biaya untuk pembangunan zona 1 dibutuhkan dana sebesar Rp 8,1 triliun dan zona 6 sebesar Rp 8,7 triliun yang berasal dari pinjaman Jepang,” ungkap Sri.

Penanganan jangka pendek yang bersifat mendesak dilakukan melalui pembangunan tanggul pesisir pantai melalui perkuatan dan peninggian tanggul pantai dan tanggul muara sungai sepanjang 20 kilometer (km). Pengamanan pantai untuk mencegah banjir rob tersebut totalnya mencapai 120 km, yang terdiri dari tanggul pantai dan tanggul muara dimana yang menjadi tanggung jawab Kementerian PUPR adalah sepanjang 20 km dan saat ini tengah dikerjakan sepanjang 4,5 km.

“Pembangunan tanggul Jakarta ini mengacu pada updated Masterplan NCICD dari Bappenas yang mencakup tiga fase yaitu tahap D (darurat), tahap M (Menengah) dan tahap O (Optimal). Tiga fase ini direncanakan dengan menyesuaikan tingkat kekritisan dari penyelesaian tanggul laut sepanjang pantai utara Jakarta,” kata Direktur Sungai dan Pantai, Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR Hari Suprayogi.

Baca Juga: Kementerian PUPR Dapat Rp106,9 Triliun di 2018 Buat Infrastruktur

Sementara itu Kepala BBWS Cilicis T. Iskandar mengungkapkan, pembangunan tanggul pantai yang saat ini tengah dikerjakan merupakan Proyek Pengamanan Pantai Tahap II yang yang terbagi menjadi 2 (dua) paket pekerjaan. Paket 1, berlokasi di Kelurahan Muara Baru (Pluit), Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara dengan panjang tanggul 2,3 Km. Kontraktor yang mengerjakan adalah PT. Waskita Karya – PT. Adhi Karya KSO dengan nilai kontrak Rp379 miliar. “Saat ini progres Paket 1 tersebut telah mencapai 57,97 persen dengan tanggul yang sudah terbangun sudah mencapai 1.317 meter,” ungkapnya.

Sementara Paket 2 berlokasi di Kelurahan Kali Baru, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara dengan panjang tanggul 2,2 Km dan dilengkapi dengan bangunan rumah pompa. Kontraktor yang menangani adalah PT. Wijaya Karya – PT. SAC Nusantara KSO dengan nilai kontrak senilai Rp 405 miliar. Saat ini progres Paket 2 telah mencapai 54,43 persen dengan tanggul yang sudah terbangun mencapai 1.372 meter. Sebelumnya pada tahun 2014, Kementerian PUPR telah menyelesaikan pembangunan tanggul pengaman pantai tahap 1 di Pluit sepanjang 75 meter.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI