Ini Cara Kementerian PUPR Dongkrak Daya Saing Infrastruktur

Adhitya Himawan Suara.Com
Kamis, 17 Agustus 2017 | 17:55 WIB
Ini Cara Kementerian PUPR Dongkrak Daya Saing Infrastruktur
Dirjen Bina Konstruksi Yusid Toyib. [Dok Kementerian PUPR]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, mengatakan, infrastruktur merupakan kunci untuk meningkatkan peringkat daya saing Indonesia. Apalagi, konteks kompetensi global yang semakin ketat membuat kerjasama seluruh pihak mutlak dilakukukan. Berdasarkan data The Global Competitiveness Report 2016-2017 dari World Economic Forum (WEF), daya saing Indonesia berada pada peringkat 41 dan daya saing infrastruktur pada peringkat 60.

Kementerian PUPR menargetkan dapat meningkatkan peringkat daya saing infrastruktur menjadi peringkat 40 global. Meskipun, peringkat daya saing infrastruktur Indonesia pada tahun 2016 telah berhasil naik ke peringkat 60 meningkat 2 poin dari tahun 2015 pada posisi 62. "Bila dibandingkan dengan negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, Thailand, peringkat kita masih tertinggal," kata Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Konstruksi Yusid Toyib, dalam jumpa pers Forum Nasional Daya Saing Infrastruktur di Kementerian PUPR, Jakarta, Selasa (15/8/2017).

Menurut Yusid, untuk meningkatkan daya saing tersebut, Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Konstruksi selaku pembina jasa konstruksi nasional, mendorong keterlibatan seluruh pemangku kepentingan dalam merumuskan kebijakan yang terstruktur dan sistematis dalam rangka meningkatkan daya saing infrastruktur. Selain itu, Ditjen Bina Konstruksi akan mengumpulkan semua stakeholder dari Kementerian atau lembaga (K/L), badan usaha jasa konstruksi, perusahaan teknologi dan rantai pasok energi, asosiasi badan usaha, asosiasi profesi, akademisi dan investor untuk membahas bagaimana percepatan infrastruktur bisa dilakukan.

Baca Juga: BURT Telepon Menteri PUPR Mau Renovasi Gedung DPR

"Rencananya kami akan menggelar Forum Nasional Daya Saing Infrastruktur di Hotel Shangrila Jakarta, hari Selasa, 22 Agustus mendatang. Forum Nasional ini diharapkan menghasilkan rekomendasi kebijakan terobosan bagi perbaikan pilar-pilar dayasaing negara umumnya dan daya saing infrastruktur khususnya. Dengan demikian, langkah-langkah nyata apa saja untuk peningkatan daya saing infrastruktur akan terwujud," terang Yusid.

Dirjen Bina Konstruksi menyebutkan, daya saing sangat dipengaruhi institusi, infrastruktur, kondisi makroekonomi, kesehatan dan pendidikan dasar. Sementara, untuk peringkat efisiensi faktor pendidikan dan pelatihan menjadi kunci utamanya. "Selain itu, efisiensi tenaga kerja, pengembangan pasar keuangan kesiapan teknologi dan ukuran pasar juga harus diperhatikan," ucapnya.

Dalam persiapan menuju Forum Nasional Daya Saing Infrastruktur , Ditjen Bina Konstruksi sudah menggelar berbagai tahapan mulai dari pra forum nasional, pra FGD, FGD I dan FGD II yang intinya menjaring berbagai masukan dari pada stakeholder terkait apa yang bisa dilakukan untuk meningkatkan daya saing tersebut.

Nantinya, ada 8 narasumber yang akan terlibat dalam forum tersebut. Para pembicara itu antara lain, Aviliani Pengamat ekonomi, Danang Parikesit pengamat infrastruktur transportasi Indonesia, Arie Setiadi Moerwanto Direktur Jenderal Bina Marga, I Gusti Putu Suryawirawan Direktur Jenderal Industri Logam, Alat Transportasi, Elektronika Kementerian Perindustrian, Muh. Saptamurti Deputi Bidang Hukum dan Perundang-undangan Kementerian Sekretariat Negara, Wahyu Utomo Deputi Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Kemenko Bidang Perekonomian, Kepala BPPT Unggul Priyanto serta Bintang Perbowo Direktur Utama PT. Wijaya Karya.

Hasil yang ingin didapatkan dari Forum Nasional Daya Saing Infrastruktur adalah rekomendasi kebijakan terobosan bagi perbaikan pilar-pilar daya saing negara umumnya dan daya saing infrastruktur pada khususnya, sehingga bisa terwujud langkah nyata untuk peningkatan daya saing tersebut.

Baca Juga: Menteri PUPR: Seluruh Tol Trans Jawa Tersambung di Akhir 2018

Menurut Yusid untuk meningkatkan daya saing infrastruktur tidak semata ditentukan oleh besarnya pendanaan namun terobosan yang dilakukan untuk mengatasi hambatan yang ada. "Kami hanya akan mengoptimalkan anggaran yang dialokasikan dan bagaimana bisa membangun infrastuktur secara berkualitas sebagai komitmen bersama stakeholder yang terlibat," tandas Yusid.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI