Suara.com - Presiden Joko Widodo mengatakan target pertumbuhan ekonomi tahun 2018 sebesar 5,4 persen. Angka ini mengalami penurunan dibandingkan sebelumnya yakni sebesar 6 persen.
"Target pertumbuhan ekonomindi 2018 sebesar 5,4 persen. Pertumbuhan ekonomi yang optimis tersebut akan dicapai melalui dukungan konsumsi masyarakat yang terjaga, peningkatan investasi, dan perbaikan kinerja ekspor dan impor," kata Jokowi dalam pidato penyampaian nota keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dalam Sidang Tahunan DPR di gedung DPR, Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (16/8/2017).
Sebelumnya, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomin tahun 2018 sebesar 5,4 persen - 6,1 persen. Namun setelah melalui pembahasan dengan DPR target pertumbuhan yang disepakati pada level 5,4 persen.
Berikut asumsi makro 2018 yang disepakati pemerintah dan DPR:
1. Pertumbuhan ekonomi 5,2 persen-5,6 persen
2. Inflasi 2,5 persen-4,5 persen
3. Nilai tukar rupiah Rp 13.300-Rp 13.500
4. Suku bunga SPN 4,8 persen-5,6 persen
5. Harga minyak mentah Indonesia (ICP) 45-55 dollar AS per barel
6. Lifting minyak bumi 771 ribu-815 ribu barel per hari
7. Lifting gas bumi 1.194 juta-1.235 juta barel setara minyak per hari
8. Tingkat pengangguran 5,0 persen-5,3 persen
9. Tingkat kemiskinan 9,5 persen-10 persen
10. Gini Ratio 0,38
11. Indeks pembangunan manusia 71,50.