Suara.com - Presiden Joko Widodo menyatakan pemerintahannya fokus dalam memerangi kemiskinan, menekan ketimpangan dan mengurangi pengangguran. Dalam tiga tahun kepemimpinannya, tingkat kemiskinan di Indonesia diklaim sudah mengalami penurunan.
"Pada Maret 2015, jumlah penduduk miskin terhitung 28,59 juta orang dan pada Maret 2017 turun menjadi 27,77 juta orang. Begitu juga Indeks Rasio Gini Indonesia yang mengukur tingkat kesenjangan ekonomi, terus membaik," kata Jokowi dalam pidato kenegaraan Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara 2018 di gedung DPR, Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (16/8/2017).
Indeks Rasio Gini, sebut Jokowi, turun dari 0,414 di September 2014 menjadi 0,393 di Maret 2017. Selain itu, tingkat pengangguran juga mengalami penurunan dari sebelumnya sebesar 5,81 persen pada Februari 2015 menjadi 5,33 persen pada Februari 2017.
Melihat kondisi tersebut, Pemerintah akan terus berupaya maksimal untuk mengakselerasi penurunan jumlah penduduk miskin melalui berbagai inovasi program pengentasan kemiskinan dan perlindungan sosial.
Baca Juga: Bantuan Sosial Non Tunai, Jurus Jitu Jokowi Atasi Kemiskinan
"Oleh sebab itu, pembangunan yang kita jalankan bersama bukan hanya untuk yang tinggal di kota-kota tapi untuk seluruh anak bangsa, baik yang tinggal di pedesaan, daerah-daerah pinggiran, pulau-pulau terdepan, maupun kawasan perbatasan," katanya.