Bank Indonesia sempat mewacanakan melonggakan kebijakan moneter. Hal ini lantaran terkendalinya laju inflasi indeks harga konsumen hingga bulan Juli 2017.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan pelonggaran kebijakan moneter tergantung pada nyali BI.
"Wah kalau keputusannya ditangan BI. Bagaimana nyalinya BI ambil keputusannya," kata Darmin saat ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Senin (14/8/2017).
Menurut Darmin, Bank Indonesia (BI) perlu hati-hati dalam melakukan pelonggaran kebijakan moneter ini. Hal tersebut lantaran keputusan suku bunga akan turun atau tidak ini berkaitan dengan turun tidaknya juga suku bunga bank sentral di Amerika Serikat atau The Fed.
Baca Juga: Darmin Bantah Perekonomian Indonesia Melambat
"Selalu ada faktor plus minusnya, pro dan kontranya. Kan AS kemarin tidak menaikkan fed rate, ya kalah ekonomi nya baik, mereka pasti naikkan lagi. Kalau dari sisi pronya, inflasi kita sekarang relatif terjaga, dan itu akan mendorong pelonggaran moneter tentunya," kata Darmin.
Sebelumnya, Gubernur BI Agus DW Martowardojo mengatakan, terbukanya pelonggaran kebijakan moneter tersebut sejalan dengan upaya untuk menopang pertumbuhan ekonomi lebih lanjut.
"BI melihat kondisi inflasi terjaga dan kami akan betul-betul mengamati. Kalau situasi terus menunjukkan kondisi terjaga, maka tidak tertutup kemungkinan BI akan easing ( melonggarkan kebijakan moneter)," kata Agus.
Meskipun demikian, kemungkinan pelonggaran tersebut masih bergantung pada data ekonomi yang ada.
Baca Juga: Darmin Optimis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen di 2017