Produk Pembiayaan Infrastruktur Bandara Kertajati Diluncurkan

Adhitya Himawan Suara.Com
Minggu, 13 Agustus 2017 | 14:51 WIB
Produk Pembiayaan Infrastruktur Bandara Kertajati Diluncurkan
OJK telah merilis produk pembiayaan infrastruktur termasuk untuk Bandara Internasional Jawa Barat. [Dok PT BIJB]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Minggu (13/8/2017) menjadi momentum bersejarah bagi dunia pasar modal indonesia yg tepat berusia 40 tahun, lebih istimewa lagi bagi PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB). Pada hari ini, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah merilis produk pembiayaan infrastruktur senilai total Rp12 triliun bagi total 3 emiten. Salah satunya adalah untuk membiayai pembangunan BIJB.

Diselenggarakan dalam acara bertajuk Stock Code Fun Walk yang diprakarsai Bursa Efek Indonesia (BEI) dan bertempat di area Pusat Niaga Sudirman (SCBD) ini di hadiri pula oleh Menko Perekonomian, Menteri Keuangan, Menteri Negara BUMN dan Komisioner OJK.

"Bagi PT BIJB sendiri instrument yang gunakan adalah RDPT pada equitas senilai Rp1 triliun dan akan digunakan untuk mendanai pembangunan sisi darat BIJB yang saat ini tengah dikebut dan ditargetkan pembangunan akan selesai pada Desember 2017," kata Sekretaris Perusahaan BIJB, Wasfan Wahyu di Jakarta, Minggu (13/8/2017).

Baca Juga: Angkasa Pura II Ditunjuk Jadi Pengelola Bandara Kertajati

Sebuah keistimewaan bagi PT BIJB sebagai BUMD yang mendapat tugas untuk melakukan pembangunan sisi darat telah mendapatkan atensi yang luar biasa dari OJK dengan telah disetujuinya penawaran efektif RDPT kepada para investor.

Dalam penerbitan RDPT ini PT BIJB bekerjasama dengan PT Sarana Multi Infrastruktur (PT SMI) sebagai financial advisor dan PT Danareksa Investment Management (PT DIM) sebagai invetment manager yang menginisiasi potensi RDPT ekuitas sebagai salahsatu instrumen pasar modal yang dapat digunakan untuk pembangunan infrastruktur di indonesia.

"Dengan telah dirilisnya produk RDPT ekuitas ini, maka pembiayaan PT BIJB menjadi lebih variatiff. Dengan pendanaan pada equitas terdiri dari setoran modal pemegang saham eksisting yaitu Pemprov Jawa barat dan PT Jasa Sarana dan RDPT yang kemudian dilengkapi dengan sindikasi perbankan syariah," ujarnya.

Sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk mencari alternatif pendanaan proyek infrastruktur diharapkan target BIJB beroperasi pada Q1 2018 dapat terealisasi. 

Baca Juga: Bandara Kertajati Akan Bisa Didarati Pesawat Terbesar di Dunia

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI