Indonesia Berharap Port of Singapore Bisa Transfer Teknologi

Sabtu, 12 Agustus 2017 | 12:48 WIB
Indonesia Berharap Port of Singapore Bisa Transfer Teknologi
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat. [Dok Kemenko Maritim]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mendorong kerja sama perusahaan asal Singapura, Port of Singapore Authority (PSA) Marine Pte Ltd dengan pengelola pelabuhan di Indonesia agar ada transfer teknologi dalam pengelolaan pelabuhan di Tanah Air.

Luhut meninjau fasilitas pelabuhan yang dioperasikan PSA Marine Pte Ltd pada Jumat (11/8/2017) kemarin.

Pada 2016, operator transshipment hub itu telah menangani 30,59 juta TEUs (Twenty-foot Equivalent Units) kontainer atau 15 kali lebih besar dari jumlah arus peti kemas yang ditangani Pelabuhan Tanjung Priok di tahun yang sama, yakni 1.913.958 TEUs.

Menurut Luhut, besarnya kapasitas tersebut didukung dengan kecanggihan teknologi, mulai dari truk pengangkut kontainer yang tidak lagi memerlukan pengemudi karena sudah bersistem semi robot. Begitu pula derek (crane) yang juga dikendalikan dengan sistem kendali jarak jauh (remote control).

Baca Juga: Luhut: Ternyata BPPT Sudah Bisa Bikin Garam

Mantan Menko Polhukam itu pun mengaku ingin teknologi tersebut dapat diadopsi oleh pelabuhan Indonesia.

"Di Priok, Patimban, Medan, Surabaya, Makassar boleh ini (dijajaki pengaplikasian teknologinya)," katanya mengenai potensi kerja sama yang mungkin dilakukan, selain di Dry Port Cikarang.

"'Passion' saya adalah untuk melihat PSA datang ke Indonesia dan melatih kami," tambahnya.

Peninjauan tersebut dilakukan di sela kunjungan Menko Luhut saat memimpin delegasi Indonesia dalam pertemuan bilateral dengan Menteri Perdagangan dan Perindustrian Singapura S. Iswaran pada Jumat (11/8/2017). Pertemuan itu merupakan persiapan pelaksanaan "Singapore-Indonesia Leaders' Retreat" sebagai peringatan 50 tahun terjalinnya hubungan diplomatik kedua negara.

Salah satu isu yang digarisbawahi pada pertemuan tersebut adalah kerja sama menghadapi era ekonomi digital selain kolaborasi dalam pelatihan investasi dan keterampilan serta perkembangan dan pertumbuhan regional.

Baca Juga: Sultan HB X Tolak Bangun Jalan Tol di Yogya, Ini Respon Luhut

Menteri Iswaran juga mengatakan ASEAN kini harus memusatkan perhatian untuk menghadapi perubahan ekonomi dunia yang didominasi internet dan perdagangan daring atau "online".

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI