Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menuturkan bahwa dilihat dari jumlah dana, maka dana yang paling efektif dalam memberikan dampak ke masyarakat adalah dana desa.
Lebih lanjut Menkeu berbicara mengenai tingkat pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2017. Menurutnya, nilai pertumbuhan konsumsi 4,95 persen dilihat sebagai sesuatu yang positif namun tetap harus disikapi dengan hati-hati, karena konsumsi memberikan dampak yang besar terhadap Produk Domestik Bruto.
"Nilai dari dana desa itu kan bisa sampai 60 Triliun sendiri, jadi angka itu harusnya bisa sampe ke level bagaimana membuat mereka betul-betul bisa meningkatkan daya beli masyarakat," ujar kata Ani Rabu (9/8/2017).
Baca Juga: Kasus Suap Dana Desa, KPK Sita Dokumen dan Bukti Elektronik
Saat ini dana desa fokus pada dampak dan desain agar dapat benar-benar membuahkan hasil. Menurut Ani, program yang dilakukan oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi dapat dijadikan referensi agar dana desa bisa digunakan secara efektif. Di samping itu, penting bagi desa untuk memiliki kapasitas kelembagaan yang permanen agar mampu mengelola dana desa yang digulirkan tiap tahun.
"Sekarang ini desa tiap tahun mendapat alokasi uang sehingga dia harus memiliki kemampuan secara kelembagaan untuk bisa mengelola, menggunakan, dan menghasilkan dampak yang positif," katanya.
Menkeu juga menyebutkan dengan tingkat inflasi yang masih di bawah 4 persen, maka diharapkan momentum konsumsi akan meningkat pada kuartal III dan IV. Beberapa program Pemerintah untuk mengakselerasi hal tersebut antara lain Program Keluarga Harapan (PKH) dan Beras Sejahtera (Rastra).
Walaupun eksekusi masih agak terlambat, tetapi askelerasi ini tetap dapat meningkatkan kapasitas masyarakat menengah ke bawah untuk bisa mendapatkan momentum peningkatan konsumsi. Sedangkan bagi kalangan menengah, pertumbuhan positif dapat menimbulkan kepercayaan untuk melakukan investasi dan konsumsi.
Baca Juga: Eko Putro Klaim Dana Desa Masih Efektif Meski Ada Korupsi