Suara.com - Badan Pusat Statistik mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,01 persen di kuartal II 2017 (Year on Year/YoY).
Angka tersebut sama dengan pencapaian kuartal sebelumnya yang juga di angka 5,01 persen.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tersebut, Pertama adalah harga komoditas minyak dan gas dan nonmigas di pasar internasional pada kuartal I 2017 secara umum mengalami penurunan. Hal tersebut menahan angka pertumbuhan ekonomi menuju ke level yang lebih tinggi.
"Secara umum komoditas migas dan nonmigas kuartal kedua tahun ini turun dibandingkan kuartal pertama 2017. Kalau secara tahunan, masih agak meningkat, komoditas relatif bagus, hanya kuartalan turun," ujar Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers di kantor BPS, Jakarta Pusat, Senin (7/8/2017).
Baca Juga: BPS: Nilai Tukar Petani Juni 2017 Sebesar 100,53
Kedua lanjut Suhariyanto, pertumbuhan ekonomi juga tak terlepas dari kondisi perekonomian global. Seperti beberapa negara mitra dagang Indonesia yakni Cina yang perekonomiannya menguat pada kuartal kedua 2017 menjadi 6,9 persen, Amerika Serikat menguat menjadi 2,1 persen, dan Singapura menguat menjadi 2,5 persen.
"Dengan kondisi tersebut, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia pada semester I/2017 sebesar 5,01 persen," ujarnya.