Saham BJB Masuk Daftar LQ45 Agustus 2017-Januari 2018

Adhitya Himawan Suara.Com
Kamis, 03 Agustus 2017 | 14:04 WIB
Saham BJB Masuk Daftar LQ45 Agustus 2017-Januari 2018
Kantor Cabang Bank Jabar Banten (BJB) di kawasan Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Selasa (5/7/2016). [Suara.com/Adhitya Himawan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Saham PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJB) Tbk., beserta saham PT Global Mediacom Tbk., dan PT Barito Pasific Tbk. menjadi penghuni baru dalam indeks LQ45 periode Agustus 2017- Januari 2018.

Informasi ini muncul dalam pengumuman Bursa Efek Indonesia. Saham BJB, Global Mediacom dan Barito Pasific menggantikan PT Alam Sutera Realty Tbk., PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk., dan PT Elnusa Tbk. Ketiga perusahan tersebut terlempar dari daftar 45 saham paling likuid di BEI.

Saham PT Global Mediacom Tbk., atau emiten berkode saham BMTR kembali masuk ke daftar Indeks Likuiditas BEI setelah sempat terdepak pada periode Februari - Juli 2017.

Baca Juga: BJB Jalankan Program Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni

Dalam Pengumuman BEI No.Peng-00728/BEI.OPP/07-2017, P.H. Kepala Divisi Operasional Perdagangan BEI Adi Pratomo Aryanto dan Kepala Divisi Riset dan Pengembangan BEI Verdi Ikhwan menuturkan penetaan daftar saham yang masuk dan keluar dalam perhitungan indeks LQ45 didasarkan pada pengumuman BEI No.Peng-114/BEj.I/U/1997 tentang Indeks Likuiditas Bursa Efek Jakarta dan berdasarkan hasil evaluasi Bursa pada Juli 2017.

Sebagaimana diketahui, LQ 45 merupakan salah satu indeks di BEI, di mana indeks tersebut diperoleh dari perhitungan 45 emiten dengan seleksi kriteria seperti penilaian atas likuiditas. Yang dimaksud dengan penilaian atas likuiditas adalah seleksi atas emiten-emiten tersebut juga dengan mempertimbangkan kapitalisasi dari pasar.

Tujuan indeks LQ 45 adalah sebagai pelengkap IHSG dan khususnya untuk menyediakan sarana yang obyektif dan terpercaya bagi analisis keuangan, manajer investasi, investor dan pemerhati pasar modal lainnya dalam memonitor pergerakan harga dari saham-saham yang aktif diperdagangkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI