Suara.com - Penyesuaian tarif listrik 900 Volt Ampere yang dilakukan pemerintah di semester I 2017 sudah tidak mempengaruhi laju Indeks Harga Konsumen sehingga di sisa tahun pergerakkan inflasi diyakini terus terkendali, menurut Bank Indonesia.
"Meredanya inflasi administered prices (kelompok tarif yang diatur pemerintah) di bulan ini lebih disebabkan telah selesainya penyesuaian tarif listrik untuk pelanggan daya 900 VA nonsubsidi," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Agusman dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa malam (1/8/2017).
Inflasi bulanan administered prices pada Juli 2017 sebesar 0,07 (month to month/mtm), atau menurun cukup dalam dibandingkan Juni 2017 yang sebesar 2,10 persen (mtm). Sementara inflasi tahunan adminsitered prices, di Juli 2017 sebesar 9,27 persen (yoy).
Selain meredanya tekanan dari tarif listrik, Agusman mengatakan, inflasi administered prices juga menurun karena deflasi yang terjadi pada tarif angkutan antar kota dan kereta api.
"Sementara itu tarif angkutan udara masih menyumbang inflasi seiring dengan masih berlanjutnya liburan sekolah," ujarnya.
Untuk komponen lain dari tarif barang bergejolak (volatile goods) tercatat turut menurun menjadi sebesar 0,17 persen (mtm), dari Juni 2017 sebesar 0,65 persen (mtm).
Penurunan inflasi pada periode ini relatif sama dengan rata-rata historis periode pascalebaran dalam tiga tahun terakhir yaitu 0,16 persen (mtm). Secara tahunan, inflasi volatile goods tercatat rendah, yaitu 1,13 persen (yoy).
Untuk volatile goods, harga komoditas bawang putih, daging ayam ras, beras, dan cabai merah menurun. Sementara harga komoditas telur ayam ras, tomat sayur, dan bawang merah naik dan memberikan tekanan terhadap inflasi.
Sedangkan inflasi inti tercatat 0,26 persen (mtm) sama dengan Juni 2017. Inflasi inti pada periode ini lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata inflasi inti pada periode pascalebaran tiga tahun terakhir, yaitu 0,45 persen (mtm). Secara tahunan, inflasi inti sebesar 3,05 persen (yoy).
Laju inflasi nasional di Juli 2017 sebesar 0,22 persen (mtm) atau lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata inflasi pascalebaran tiga tahun terakhir sebesar 0,28 persen (mtm), sementara inflasi tahun kalender berjalan tercatat 2,6 persen (year to date/ytd) atau secara tahunan mencapai 3,88 persen (year on year/yoy).
"Ke depan, inflasi diperkirakan akan tetap terkendali. Koordinasi kebijakan antara pemerintah, baik pusat maupun daerah, dan BI akan terus diperkuat dalam pengendalian inflasi," ujar Agusman. (Antara)
BI: Penyesuaian Tarif Listrik Sudah Tak Pengaruhi Inflasi
Liberty Jemadu Suara.Com
Selasa, 01 Agustus 2017 | 23:42 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Investor Asing Tarik Dana Rp7,5 Triliun dari RI Selama Minggu Ketiga November 2024
24 November 2024 | 10:36 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Bisnis | 06:00 WIB
Bisnis | 05:48 WIB
Bisnis | 20:44 WIB
Bisnis | 17:05 WIB
Bisnis | 16:47 WIB
Bisnis | 16:38 WIB
Bisnis | 16:26 WIB
Bisnis | 15:57 WIB