Pemerintah pusat melalui BUMN Perikanan dalam hal ini Perum Perikanan Indonesia (Perindo) dan PT Perikanan Nusantara (Perinus) dapat menjadi lembaga yang mengelola aktifitas operasional SKPT bersama dengan koperasi. Tentunya dengan dukungan dari perbankan.
Hal ini membuat pemerintah Jepang semakin percaya diri dalam memberikan bantuan baik berupa sarana dan prasarana maupun pemberdayaan masyarakat kepada Indonesia.
“JICA adalah organisasi pemerintahan yang menjadi executing agency dalam pelaksanaan bantuan dari pemerintah Jepang. Kami membantu pemerintah dalam men-support promosi industri perikanan dan pengembangan fasilitas di pulau-pulau. Pemerintah Jepang akan membantu mempromosikan pelabuhan laut pemerintah Indonesia, guna mencapai pertumbuhan ekonomi melalui pemeliharaan dan pengembangan. JICA juga akan membantu secara teknik dan finansial,” ungkap Senior Deputy Director JICA Shigeo Honzu.
Pemerintah berharap masyarakat mampu mengelola koperasi-koperasi yang sudah ada di daerah-daerah guna menjaga infrastruktur yang telah dibangun pemerintah. “ Di daerah itu KUB (Kelompok Usaha Bersama) sudah ada, tetapi kelembagaannya belum diatur. Bagaimana koperasi dapat dibuat dengan pondasi yang kuat, untuk dapat menjaga sarana dan prasarana dari pemerintah ini sangat penting. Karena nantinya, setelah kita bangun sarana dan prasarana, yang akan memanfaatkan adalah masyarakat daerah untuk kesejahteraan daerah itu sendiri,” jelas Brahmantya.
Baca Juga: KKP Kemenhub Kerja Sama Percepat Ukur Ulang Kapal Perikanan
Sebagai lanjutan kunjungan tersebut, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti bertemu dengan Presiden JICA Shinichi Kitaoka di Jakarta pada Rabu (26/7). Pada pertemuan tersebut, Menteri Susi menyampaikan apresiasi atas kunjungan dan gerak cepat JICA dalam mewujudkan rencana kerja sama Jepang-Indonesia.
“Saya sangat senang pihak JICA bergerak cepat untuk segera merealisasikan rencana kerja sama Indonesia dan Jepang. Saya harap, kerja sama ini dapat mendorong perbaikan infrastruktur kelautan dan perikanan Indonesia, sehingga dapat meningkatkan produktivitas nelayan Indonesia,” ungkap Menteri Susi.
Dalam pertemuan tersebut, Menteri Susi juga menyampaikan masalah rendahnya konsumsi ikan di beberapa wilayah di Indonesia seperti Surabaya, Bandung, Yogyakarta, dan beberapa daerah lain. Ia ingin kerja sama ini ke depan berkontribusi bagi peningkatan tangkapan ikan Indonesia sehingga dapat meningkatkan konsumsi ikan masyarakat Indonesia, mencontoh kosumsi ikan masyarakat Jepang yang mencapai 80 kg per kapita per tahun.