Jalan Tol Jakarta - Cikampek II Ditargetkan Beroperasi 2019

Kamis, 27 Juli 2017 | 13:34 WIB
Jalan Tol Jakarta - Cikampek II Ditargetkan Beroperasi 2019
Pembangunan jalan tol baru oleh Kementerian PUPR. [Dok Kementerian PUPR]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan meresmikan 6 ruas jalan tol baru pada Agustus - September 2017. Selain itu, Kementerian PUPR saat ini juga tengah membangun jalan tol Jakarta-Cikampek II (elevated).

"Pembangunan jalan tol ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas jalan sehingga mengurangi kemacetan lalu lintas Karawang - Bekasi - Jakarta dan sebaliknya," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, di Jakarta, Rabu (26/7/2017).

Jalan tol Jakarta-Cikampek II sepanjang 36 kilometer ini, dibangun dengan investasi sebesar Rp16 triliun. Pembangunan dilakukan oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) konsorsium PT Jasa Marga (Persero) Tbk dan PT Ranggi Sugiron Perkasa. "Jalan tol ini ditargetkan akan beroperasi pada 2019," ujar Basuki.

Baca Juga: Enam Jalan Tol Baru Akan Beroperasi Pada Agustus September 2017

Pembangunan jalan tol Jakarta-Cikampek II terdiri dari sembilan seksi yaitu Seksi Cikunir-Bekasi Barat (2,99 kilometer), Seksi Bekasi Barat-Bekasi Timur (3,63 kilometer), Seksi Bekasi Timur-Tambun (4,34 kilometer), Seksi Tambun-Cibitung (3,30 kilometer), Seksi Cibitung-Cikarang Utama (4,46 kilometer). Kemudian Seksi Cikarang Utama-Cikarang Barat (2,72 kilometer), Seksi Cikarang Barat-Cibatu (3,16 kilometer), seksi Cibatu-Cikarang Timur (2,45 kilometer) dan seksi Cikarang Timur-Karawang Barat (9,79 kilometer).

Terkait kemacetan yang ditimbulkan akibat pembangunan  jalan tol tersebut, Menteri Basuki mengungkapkan akan terus berkoordinasi dengan Kepolisian untuk melakukan rekayasa lalu lintas di sepanjang tol Jakarta-Cikampek.

"Saya kira perlu rekayasa lalu lintas dan koordinasi intensif dengan Kepolisian, supaya kita bisa urai kemacetannya," tegas Basuki.

Ia menambahkan bahwa  Indonesia terlambat meningkatkan kapasitas jalan tol dan infrastruktur lainnya (LRT dan kereta cepat). Kebetulan saat ini semua dikerjakan secara bersamaan. Namun demikian, gangguan selama pekerjaan ini timbul karena Pemerintah melakukan upaya untuk mengatasi kemacetan.

"Secara etis, lebih bisa diterima dibandingkan kalau Pemerintah diam saja. Setidaknya kita punya harapan bahwa ke depan (kondisinya) lebih baik,"  tutup Basuki.

Baca Juga: Basuki: Pemerintah Bangun Infrastruktur Dengan Ritme Rock n Roll

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI