Presiden Joko Widodo menerima kunjungan Presiden Bank Dunia, Jim Yong Kim, beserta delegasinya pada Rabu (26/7/2017) di Istana Merdeka, Jakarta. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro dan Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono turut serta dalam pertemuan itu.
Memberikan sambutannya, Kepala Negara menyampaikan ucapan terima kasih atas kerja sama yang selama ini telah terjalin antara Indonesia dan Bank Dunia. Ia juga memberikan sambutan hangat atas kunjungan Presiden Kim beserta delegasinya ini.
"Bank Dunia melakukan pekerjaan penting bersama kami dalam hal pengentasan kemiskinan, investasi bagi pengembangan manusia seperti peningkatan pelayanan kesehatan dan pendidikan, serta menangani efek dari perubahan iklim," ujar Presiden.
Baca Juga: Jokowi Diminta Batalkan 43 Permen yang Dikeluarkan Jonan
Presiden juga menyampaikan apresiasinya kepada Bank Dunia yang telah menilai positif upaya keras pemerintah dalam meningkatkan kemudahan berusaha di Indonesia. Upaya tersebut pada akhirnya menaikkan peringkat kemudahan berusaha Indonesia dalam daftar indeks tahunan Bank Dunia. Sebelumnya, dalam Indeks Kemudahan Berusaha Bank Dunia, Indonesia berada pada peringkat 106 untuk kemudian berhasil membenahi diri dan naik ke posisi 91.
"Saya tahu Anda semua (Bank Dunia) hadir di sini untuk memberitahu bahwa tahun ini Bank Dunia akan memberikan peningkatan peringkat lainnya bagi Indonesia," canda Presiden disambut tawa.
Usai pertemuan, Darmin Nasution memberikan keterangan bahwa pertemuan antara Presiden dengan Bank Dunia banyak membicarakan soal bantuan yang dapat diberikan Bank Dunia untuk pembangunan Indonesia.
"Presiden Kim menawarkan, kalau begitu kita bisa maju lebih jauh untuk membuat Indonesia menjadi showcase dalam memobilisasi dana dari dunia internasional untuk hal-hal yang diprioritaskan oleh Indonesia di dalam membangun infrastruktur. Terutama supaya kemudian perimbangan antara pemain-pemain BUMN, non-BUMN, dan sebagainya juga menjadi lebih berimbang," ujar Darmin.
Sementara itu, dalam kaitannya dengan persiapan Indonesia sebagai tuan rumah pertemuan Bank Dunia-IMF di Bali tahun depan, Luhut Binsar Panjaitan yang turut memberikan keterangannya mengatakan, pemerintah telah melaporkan perkembangan persiapan gelaran tahunan tersebut kepada Presiden Kim.
Baca Juga: Jokowi: November atau Desember Biasanya Grojog-Grojogan Uang
"Memang kita ada progress pembangunan beberapa infrastruktur yang kita kaitkan dengan turisme. Jadi saya pikir Ibu Sri Mulyani tadi membantu kita mempercepat proses pembangunan beberapa infrastruktur untuk tujuan-tujuan turisme," kata Luhut.