Portal properti online Rumah.com mengatakan bahwa ada perubahan perilaku konsumen properti dalam mencari informasi. Walau demikian, keberadaan situs properti online belum bisa menggantikan transaksi pembelian properti secara langsung.
Ike Hamdan, Head of Marketing Rumah.com, mengatakan bahwa tingkat pengunjung terhadap situs Rumah.com bergerak meningkat secara stabil. Walaupun industri properti nasional dikatakan mengalami kelesuan dan banyak investor atau konsumen saat ini yang memilih untuk menahan diri.
"Karena investasi properti itu sifatnya jangka panjang. Jadi meskipun mereka tidak bertransaksi membeli properti dalam waktu dekat, namun mereka berburu informasi properti sejak lama," kata Ike di Jakarta, Selasa (25/7/2017).
Baca Juga: Rumah.com: Pasar Properti Nasional Mulai Pulih
Ike mengklaim kini semakin banyak developer atau pengembang properti yang melirik Rumah.com untuk dijadikan mitra dalam pemasaran. Walau demikian, pemasaran secara offline seperti spanduk, baliho, hingga tampil di pameran properti tidak ditinggalkan.
"Cuma saya belum cek berapa penjualan properti yang pemasarannya dilakukan melalui kami," ujar Ike.
Rumah.com Property Index menunjukkan median harga properti residensial secara nasional berada pada titik 103 pada kuartal II 2017 atau naik tipis 0,39 persen secara quarter on quarter dari Q1 2017. Kenaikan ini menjadi indikasi pemulihan pasar properti nasional. Dimana tren harga properti residensial nasional bergerak turun sejak kuartal III 2016.
Kenaikan indeks harga properti residensial secara nasional pada Q2-2017 disebabkan oleh kenaikan di sejumlah kawasan yakni DKI Jakarta (2,4%), Jawa Tengah (4,27%), serta Banten (0,65%). Sementara itu, salah satu wilayah penyuplai residensial terbesar, yakni Jawa Barat, turun sebesar 1,1%. Indeks di Daerah Istimewa Yogyakarta menurun tipis 0,3%, sementara Bali stagnan.
Baca Juga: Rumah.com Prediksi Harga Apartemen di Depok Akan Naik