Pihak manajemen PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) mengaku kaget ketika mengetahui harga saham perseroan jatuh ke level Rp905 per lembar saham atau mengalami penurunan sebesar 56 persen. Penurunan tersebut terjadi pasca mencuatnya beras oplosan bersubsidi yang menimpa anak usahanya PT. Indo Beras Unggul.
"Saya lihat harga saham ke Rp905 per saham, saya kaget tapi kemudian naik lagi ke Rp1.000-an. Kami kaget, itu (penurunan) terjadi beberapa hari sejak kejadian itu," kata Finance Coordinator TPS Food Sjambiri Lioe, ditemui saat public expose di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta Selatan, Selasa (25/7/2017).
Lantaran anjloknya harga sama Perseroan dengan kode saham AISA yang terlampau drastis, saham AISA diganjar auto reject alias dihentikan perdagangannya secara otomatis.
Baca Juga: Tiga Pilar Sejahtera Bantah Jual Beras Bersubsidi
Kebijakan auto reject tertuang dalam keputusan direksi BEI Nomor Kep-00113/BEI/12-2016 yang dikeluarkan pada 13 Desember 2016.
Kendati demikian, Sjambiri berharap dengan adanya public expose yang dilakukan oleh PT. Tiga Pilar Sejahtera pada hari ini, bisa segera memperbaiki dampak-dampak yang telah ditimbulkan.
"Upaya kami, hari ini juga permintaan bursa untuk berikan penjelasan ke investor, bankir dan analis. Ini untuk stabilisasi harga saham kita. Tentu orang liat beda-beda dari masalah ini," katanya.