BTN Pimpin Pangsa Pasar KPR dan KPR Subsidi di Indonesia

Senin, 24 Juli 2017 | 18:53 WIB
BTN Pimpin Pangsa Pasar KPR dan KPR Subsidi di Indonesia
Perumahan subsidi yang memperoleh pembiayaan dari BTN di Riau. [Dok Kementerian PUPR]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (BTN) Tbk, Maryono, memaparkan pada paruh pertama tahun ini, pertumbuhan kredit dan pembiayaan BBTN masih ditopang peningkatan kredit perumahan. Jenis kredit yang menempati 90,04 persen dari total pinjaman perseroan tersebut.

"Jumlah ini naik 17,68 persen yoy dari Rp135,74 triliun pada Juni 2016 menjadi Rp159,73 triliun di bulan yang sama tahun ini," kata Maryono dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (24/7/2017).

Kenaikan penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Subsidi pun, menjadi penyumbang terbesar pada pertumbuhan kredit perumahan BTN. Per Juni 2017, KPR Subsidi BTN naik 28,34 persen yoy dari Rp49,86 triliun menjadi Rp63,99 triliun. Kenaikan juga terpantau pada KPR Non-subsidi yang tumbuh 11,09 persen yoy dari Rp57,15 triliun pada kuartal II/2016 menjadi Rp63,49 triliun di periode yang sama tahun ini.

Baca Juga: Pertumbuhan Kredit BTN di Semester I 2017 Capai 18,81 Persen

Secara total, KPR dan kredit pemilikan apartemen (KPA) BTN tumbuh di level 19,13 persen yoy per akhir Juni 2017. Posisi pertumbuhan tersebut berada di atas rata-rata pertumbuhan KPR dan KPA perbankan nasional yang naik 7,69 persen yoy per Mei 2017 (data OJK).

Dengan kinerja penyaluran tersebut, BTN kini masih memimpin pangsa pasar KPR yakni sebesar 35,4 persen per 31 Maret 2017 dan pangsa pasar KPR FLPP sebesar 95,77 persen per Juni 2017.

BTN juga mencatatkan peningkatan penyaluran kredit konstruksi sebesar 18,2 persen yoy dari Rp19,95 triliun pada Juni 2016 menjadi Rp23,58 triliun di bulan yang sama tahun ini.

"Selain kredit perumahan, kredit non-perumahan pun tumbuh 30,15 persen yoy dari Rp13,57 triliun pada pertengahan tahun lalu menjadi Rp17,66 triliun di periode yang sama tahun ini," ujar Maryono.

Di sisi lain, pada kuartal II/2017, BTN pun telah menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) senilai Rp159,12 triliun atau naik 18,26 persen yoy dari posisi Rp134,55 triliun. Catatan pertumbuhan DPK BBTN tersebut juga berada di atas rata-rata industri perbankan yang hanya naik sebesar 11,2 persen yoy pada Mei 2017 (data OJK).

Baca Juga: Pacu Pertumbuhan KPR, BTN Akan Gelar IPEX 2017

Adapun, pertumbuhan simpanan di BTN ditopang kenaikan giro, tabungan, dan deposito yang dihimpun BTN. Per Juni 2017, giro Bank BTN tercatat naik 25,97 persen yoy menjadi Rp41,73 triliun, tabungan naik 14,69 persen yoy menjadi Rp33,04 triliun, dan deposito naik 16,16 persen yoy menjadi Rp84,36 triliun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI