Pemerintah akan memulai pembangunan jalan Tol Trans Sumatera ruas Pekanbaru-Padang (240 km). Proyek ini akan mulai dikerjakan pada tahun depan.
Tujuannya untuk mendorong konektivitas Pantai Timur dan Pantai Barat Sumatera bagian tengah. Pembangunan ruas tersebut diharapkan akan lebih cepat karena menggunakan sebagian tanah PT Perkebunan Nusantara (PTPN) dan akan menggunakan teknologi terowongan untuk mengatasi kendala morfologi.
"Pembangunan ruas tol akan semakin mempercepat pertumbuhan ekonomi di berbagai kawasan produktif. Pasti akan banyak investor yang mau masuk," kata Menteri Basuki dalam keterangan resmi, Minggu (23/7/2017).
Untuk menyelesaikan jalan tol Trans Sumatera, Kementerian PUPR melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) menggunakan State Guarantee Model atau penugasan kepada BUMN. Dengan model ini, BUMN yang ditunjuk diminta untuk melakukan proyek pembangunan jalan tol secara menyeluruh dengan dukungan penuh pemerintah.
Baca Juga: Jalan Tol Pekanbaru - Dumai Ditargetkan Berfungsi Lebaran 2018
Dalam Peraturan Presiden (Perpres) No. 117 Tahun 2015 sebagai revisi Perpres No. 100 Tahun 2014, Pemerintah telah menugaskan kepada PT Hutama Karya untuk melakukan pekerjaan 4 ruas tol di Jalan Tol Trans Sumatera, salah satunya ruas tol Pekanbaru-Dumai sepanjang 131,48 km, ruas tol Medan–Binjai sepanjang 16,72 km, Palembang–Indralaya sepanjang 21,93 km, dan Bakauheni-Terbanggi Besar sepanjang 140,7 km.
Kepala BPJT Herry TZ menyatakan optimis dengan penugasan PT Hutama Karya untuk membangun jalan tol Trans Sumatera. Adapun hambatan dalam pembangunan hanya terkait pembebasan lahan. "Namun pemerintah akan terus melakukan monitoring dan evaluasi pekerjaan yang dilakukan PT Hutama Karya tersebut," tutup Herry.