Miris, Rasio Desa Berlistrik Indonesia Kalah dengan Vietnam

Jum'at, 21 Juli 2017 | 13:15 WIB
Miris, Rasio Desa Berlistrik Indonesia Kalah dengan Vietnam
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution. (suara.com/Dian Kusumo Hapsari)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hingga saat ini, rasio desa berlistrik Indonesia saat ini baru mencapai 96,95 persen dari total 82.190 desa.

Jika dibandingkan dengan negara seperti Vietnam, Singapura, Malaysia dan Thailand, Indonesia berada di posisi terbawah. Ditambah lagi, infrastruktur listrik belum sepenuhnya merata di seluruh daerah Indonesia.

Melihat kondisi tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengimbau kepada PT. PLN (Persero) untuk lebih bekerja lebih keras lagi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

Salah satunya dengan memacu kerjasama dengan pemerintah daerah untuk meningkatkan jalur transmisi seperti Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi atau SUTET.

Baca Juga: Menko Perekonomian: Listrik Jangan Naik-Turun

"Ini masalahnya juga soal infrastruktur, jadi harus ada kerjasama dengan daerah agar listrik bisa masuk ke pelosok. Kemudian PLTU mulut tambang itu mulai dihidupkan kembali. Karena utamanya PLTU mulut tambang tidak perlu membawa batubara dari jauh, sehingga lebih efisien," kata Darmin dalam sambutannya di Forum Bisnis PLN di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta Selatan, Jumat (21/7/2017).

Selain itu, lanjut Darmin, PLN juga harus memikirkan strategi jangka panjang, yaitu dengan memperpanjang kontrak penjualan batubara agar biaya listrik PLTU tetap stabil tanpa terpengaruh harga yang fluktuatif.

Menurut Darmin, hal ini sebenarnya bukan hal yang sulit dilakukan mengingat Indonesia memiliki banyak cadangan batubara.

"Kita perlu bicara untuk bahan baku primer seperti batubara, sehingga tarif listrik kita tidak perlu ikut harga internasional," kata dia.

Baca Juga: BPS Akui Kenaikan Tarif Listrik Picu Inflasi Juni 2017

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI