Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan akhirnya merespon pernyataan Gubernur DI Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X yang mengatakan Yogyakarta menolak pembangunan jalan tol. Menko Luhut menjawab bahwa ia sangat memahami kekhawatiran Sri Sultan.
Termasuk kekhawatiran gubernur bila penduduk setempat tidak dapat menikmati hasil pembangunan. "Ini juga harus kita perhatikan, kita tidak mau justru masyarakat setempat tidak menikmati pembangunan. Terkait rencana jalan tol masih akan dilakukan study oleh world bank dan UGM. Harapannya hasil studinya dapat menjelaskan apa yang terbaik khususnya untuk Yogyakarta dan Jawa Tengah" kata Luhut di Yogyakarta, Rabu (19/7/2017).
Sebelumnya, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menolak pembangunan jalan tol di wilayahnya. Ia mengkhawatirkan adanya jalan tol bisa mengganggu perekonomian masyarakat.
Baca Juga: Menko Luhut Resmikan Badan Otorita Pariwisata Borobudur
"Di Yogya tak ada jalan tol. Pemerintah pusat juga sepakat," kata Sultan saat acara Syawalan bersama Pemkab dan masyarakat di Bangsal Sewoko Projo, Wonosari, Gunungkidul,DIY, Kamis (13/7/2017).
Menurut Sultan, terbatasnya ruang terbuka di Yogyakarta tidak memungkinkan dibangun jalan bebas hambatan yang tertutup dan tak semua orang bisa masuk.
"Saya tidak setuju adanya jalan tol karena rakyat tidak akan mendapatkan apa-apa, diperlebar silakan tetapi jangan ditol. Tol sing untung ming (menguntungkan) yang membuat tol, tetapi rakyat di sekelilingnya (tak dapat apa-apa) karena jalan ditutup," ucapnya.
"Kalau di luar Yogya silakan, seperti di Bawen sampai Salatiga karena geografisnya jurang," tambah Raja Kraton Yogyakarta tersebut.
Baca Juga: Menko Luhut: Kunjungan 20 juta Wisatawan Bukan Mustahil