Bakal calon Gubernur Jawa Barat, sekaligus Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Barat menyoroti pembangunan infrastruktur pariwisata yang dinilainya berjalan lambat. Padahal, kata Agung Jawa Barat memiliki potensi wisata yang luar biasa.
“Jawa Barat memiliki banyak destinasi wisata. Namun sayangnya sekitar 60 persen infrastruktur destinasi wisata di Jawa Barat belum dibangun dengan baik," kata Agung Suryamal di Bandung, Jawa Barat, Selasa (18/7/2017).
Dalam pandangannya, lambatnya pembangunan infrastruktur pariwisata di Jawa Barat dipicu oleh kurangnya Pemerintah Daerah (Pemda) dalam menggalang dana untuk melaksanakan proyek pembangunan. Sebagai solusinya, pengusaha muda ini mengajak sektor swasta untuk terlibat dalam percepatan pembangunan objek wisata di Jawa Barat.
“Pembangunan infrastruktur di Jawa Barat terbilang lambat bahkan seringkali mandek. Dewasa ini, Pemda sudah tidak bisa lagi mengandalkan APBD melainkan harus melibatkan pihak swasta dalam kegiatan investasi pada sektor ini,” ujar Agung.
Sektor pariwisata Jawa Barat, dikatakannya terbagi menjadi dua macam yakni umum dan berbasis geopark namun keduanya masih dianggap kurang memadai karena masih banyak fasilitas yang tidak mendukung kunjungan wisatawan ke daerah tersebut. Hal itu pula yang menjadikan Indonesia menempati peringkat ke 75 dari 139 negara dalam prestasi pariwisata.
“Kita masih tertinggal oleh negara- negara tetangga di ASEAN seperti Singapura yang mencapai peringkat ke- 10 atau dengan Malaysia di peringkat 35. Padahal, dibandngkan dengan negara- negara tersebut Indonesia khususnya Jawa Barat memiliki potensi yang jauh lebih besar,” papar Agung.
Melalui kerjasama dengan pihak swasta, Agung optimis target pemerintah untuk mendatangkan 20 juta wisatawan asing pada tahun 2020 bakal bisa terwujud. Selain soal pembangunan destinasi wisata, Agung juga menyoroti akomodasi pariwisata agar mudah dijangkau pengunjung.
“Infrastruktur jalan raya yang baik dan sarana transportasi tidak semua tersedia pada lokasi wisata di Jawa Barat. Banyak juga yang akses jalan raya nya buruk, dan minim sarana transportasi. Hal ini juga harus segera dibenahi,” paparnya.
Gagasan Agung dalam membenahi sektor pariwisata di Jawa Barat, mendapat dukungan dari kalangan pebisnis di Indonesia. Beberapa pengusaha menyatakan siap berinvestasi asalkan mereka dilindungi dan dijamin oleh pemerintah.
“Ya, sudah ada beberapa pengusaha yang menyatakan siap untuk melakukan investasi bagaimana keamanan dan kepastian aja kita fokuskan. Ini menjadi awalan yang baik ketika pemerintah dan pihak swasta bisa saling sinergi membuat lokasi wisata di “Tanah Parahyangan” menjadi lebih baik dan diminati wisatawan,” pungkasnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi X DPR Sutan Adil Hendra mengatakan kunjungan mantan Presiden AS Barack Obama bersama anggota keluarga ke Tanah Air telah melejitkan citra pariwisata Indonesia di mata dunia. Daerah- daerah yang dikunjungi Obama mengalami peningkatan jumlah pengunjung secara drastis.
Seharusnya, momentum tersebut dimanfaatkan sebagai peluang untuk mempromosikan pariwisata nusantara di jagat mancanegara.
"Dengan demikian, target pemerintah yaitu 20 juta wisatawan pada tahun 2019 bisa terwujud dan juga hal tersebut dapat meningkatkan perekonomian nasional di Tanah Air," kata Adil saat itu.