Pada kesempatan tersebut, Menteri Basuki juga memaparkan sejumlah target pembangunan infrastruktur di Indonesia hingga tahun 2019. Pembangunan infrastruktur menjadi bagian dari 9 agenda prioritas atau Nawa Cita pada Pemerintahan Kabinet Kerja. Hal itu tercermin pada anggaran Kementerian PUPR yang mendapatkan alokasi anggaran terbesar di antara kementerian/lembaga (K/L), dengan total kebutuhan anggaran pembangunan infrastruktur PUPR sebesar Rp 931 Triliun untuk periode 2015-2019.
Target pembangunan infrastruktur yang ditetapkan pemerintah pada 2015-2019 untuk mencapai kedaulatan pangan dan ketahanan air nasional diantaranya dengan membangun 1 juta ha jaringan irigasi (baik irigasi permukaan, pompa, air tanah maupun irigasi tambak), pembangunan 65 bendungan, dimana 49 diantaranya merupakan bendungan baru.
Sementara itu, untuk meningkatkan konektivitas jaringan jalan, pemerintah menetapkan target membangun 2.650 km jalan baru (termasuk Jalan Trans dan Perbatasan di Kalimantan dan Papua) serta 1.800 km jalan bebas hambatan (termasuk Tol Trans Jawa dan Trans Sumatera). Kementerian PUPR juga membangun infrastruktur dasar yang langsung menyentuh masyarakat, mencakup peningkatan pelayanan penyediaan kebutuhan air minum, pengelolaan sanitasi dan limbah padat, serta pengurangan kawasan kumuh perkotaan melalui Program 100-0-100.
Disamping itu program satu juta rumah tengah di dorong pemerintah untuk mengurangi backlog yang kini berkisar 11,5 juta unit rumah di seluruh Indonesia. Secara akumulatif setiap tahun terbangun sekitar 800 ribu unit rumah baru yang utamanya diperuntukkan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah.
Baca Juga: Temui Jepang, Menteri Basuki Bahas Tol Trans Sumatera
Testimoni Persatuan Insinyur Indonesia atas Penghargaan bagi Menteri Basuki
Dalam kesempatan yang baik tersebut, Ketua PII A. Hermanto Dardak menegaskan bahwa Dr. Basuki Hadimuljono sangat layak menerima penghargaan International Lifetime Contribution Award karena kiprahnya selama 37 tahun di bidang Pekerjaan Umum yang diawali dari Staf Teknis dalam proyek pemanfaatan air tanah di NTT (1983-1986). Selanjutnya berbagai jabatan strategis di lingkungan Kementerian PU telah diembannya, seperti Dirjen Sumberdaya Air, Inspektur Jenderal dan Dirjen Penataan Ruang. Dalam konteks internasional Dr. Basuki antara lain pernah menjabat sebagai Vice President ICID (International Commission on Irigation and Drainage).
Kontribusi DR. Basuki dalam dunia keinsinyuran semakin kuat semenjak dipilih oleh Presiden RI Joko Widodo pada tahun 2014 sebagai Menteri PUPR. Sebagai Ketua Dewan Kehormatan PII, Dr. Basuki juga memegang sertifikat Insinyur Profesional Utama (IPU).
Di sela-sela aktivitas profesionalnya, Menteri Basuki juga dikenal sebagai drummer andal dan penyanyi yang bersuara merdu.
Baca Juga: Jokowi Perintahkan Tol Balikpapan-Samarinda Selesai Desember 2018