Kerja sama infrastruktur antara Indonesia dan Jepang telah berlangsung sejak 1958 dan terus meningkat hingga saat ini. Hubungan persahabatan yang erat dan menguntungkan telah berkembang di berbagai bidang seperti, politik, ekonomi, dan kebudayaan. Pada Januari 2018 mendatang, merupakan momen yang istimewa karena akan menjadi peringatan 60 tahun hubungan persahabatan kedua negara.
Untuk mempererat hubungan kerjasama di bidang Infrastruktur, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono melakukan kunjungan kerja ke Jepang tanggal 13-15 Juli 2017 untuk bertemu dengan Pemerintah Jepang, Japan International Cooperation Agency (JICA), investor potensial, serta mengunjungi beberapa proyek infrastruktur penting di Jepang seperti proyek Olimpiade dan Paralimpik 2020, Terowongan Kanda dan Yamate. Selain itu, Menteri Basuki juga dijadwalkan akan menerima penghargaan International Lifetime Contribution dari Japan Society of Civil Engineering (JSCE) pada Jumat malam (14/7/2017).
Tiba di Tokyo pada hari Kamis pagi (13/7/2017), Menteri Basuki langsung menuju kantor Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata (Ministry of Land, Infrastructure, Transport and Tourism/MLIT) Jepang dan melakukan pertemuan dengan Menteri MLIT Keiichi Ishii. Dalam pertemuan tersebut, Menteri Basuki dan Menteri Keiichi membahas berbagai kerjasama di bidang infrastruktur yang sudah, sedang dan akan dilakukan. Selain itu kedua Menteri juga salin bertukar pengalaman terkait pembangunan terowongan, perlindungan lereng, pemeliharaan jembatan, bendungan dan pengelolaan limbah.
Baca Juga: Jokowi Perintahkan Tol Balikpapan-Samarinda Selesai Desember 2018
"Masih terbuka lebar peluang kerja sama antara Kementerian PUPR dengan MLIT, selain itu kerjasama antara BUMN kontruksi Indonesia dengan BUMN Jepang,” jelas Menteri Basuki dalam keterangan resmi, Jumat (14/7/2017). Proyek-proyek infrastruktur yang potensial untuk dikerjakan secara Business to Business antara Indonesia dan Jepang antara lain : Jalan Tol Trans Sumatera, Akses Pelabuhan Patimban dari Tol Cikopo - Palimanan; Jakarta Sewerage Development Project; dan Mass Rapid Transit untuk ruas East-West.
Selain itu juga dibahas kerjasama dalam bidang penanggulangan bencana termasuk perlindungan lereng (slope protection), rehabilitasi jembatan dan dam redevelopment, dimana Jepang menyatakan kesiapannya untuk mendukung dari sisi teknologi.
Selepas makan siang, Menteri Basuki melanjutkan pertemuan dengan Presiden Japan Water Agency Kenyu Komura dan Presiden Japan International Cooperation Agency (JICA) Shinichi Kitaoka di kantor pusat JICA. Dalam pertemuan tersebut dibahas issue terkait sumber daya air dan upaya percepatan penyelesaian proyek infrastruktur di Indonesia yang didanai pinjaman Pemerintah Jepang melalui JICA. Secara khusus Menteri Basuki menyampaikan pesan Presiden untuk mempercepat penyelesaian proyek infrastruktur, khususnya bersama Jepang mengingat tingginya ekspektasi masyarakat di Indonesia untuk peningkatan kesejahteraan. Secara khusus Presiden JICA Shinichi Kitaoka menyampaikan bahwa Indonesia menjadi model kerjasama antara Jepang dengan negara lain di dunia.
Menteri Basuki juga memanfaatkan kesempatan berada di Jepang Gedung untuk bertemu dengan Mantan Perdana Menteri Jepang, Yasuo Fukuda. Dalam pertemuan tersebut dibahas pula tentang peluang para investor Jepang masuk dalam 245 proyek strategis nasional yang dicanangkan Pemerintah Jokowi, serta persiapan peringatan 60 Tahun Persahabatan Indonesia - Jepang.
Dalam kunjungan kerja tersebut, Menteri Basuki didampingi Inspektur Jenderal PUPR Rildo Ananda Anwar, Direktur Jenderal (Dirjen) Cipta Karya Sri Hartoyo, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Z, beberapa Direksi BUMN Karya, Ketua Persatuan Insinyur Indonesia Hermanto Dardak dan Utusan Khusus Presiden RI untuk Jepang Rahmat Gobel.
Baca Juga: Subsidi Perumahan Dongkrak Kepemilikan Rumah Warga Bergaji Kecil