Sementara itu, untuk mendukung konektivitas di bidang pembangunan jalan, Kementerian PUPR saat ini tengah menyelesaikan Proyek Pembangunan Flyover Simpang Surabaya di Kota Banda Aceh. Flyover ini memiliki panjang 881 meter dan dibangun untuk mengurai kemacetan lalu lintas yang keluar masuk kota Banda Aceh di jalur lintas timur Provinsi Aceh. Disamping itu akan memperlancar akses dari dan ke Pelabuhan Malahayati yang merupakan wilayah pengembangan strategis. Anggaran pembangunannya menggunakan paket kontrak tahun jamak 2015-2017 senilai Rp 262,6 miliar. Sejauh ini progres fisik pembangunan fly over telah mencapai 77,88 persen.
Infrastruktur lainnya yang saat ini sedang dibangun di Aceh adalah Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan Jaringan Air Limbah di Kota Banda Aceh. Fasilitas IPAL tersebut diproyeksikan berkapasitas 3.000 meter kubik per hari dengan sistem IPAL Aerated Lagoon, menggunakan jaringan perpipaan berdiameter 150 milimeter sampai 800 milimeter.
Dengan kapasitas tersebut, IPAL akan dapat melayani hingga 8.000 Sambungan Rumah (SR), namun saat ini pendanaan APBN baru dapat dialokasikan bagi 210 SR yang ditargetkan selesai pada Oktober 2017. Fasilitas IPAL di Banda Aceh tersebut adalah yang pertama kali akan ada dimiliki oleh masyarakat Aceh untuk menangani masalah air limbah di wilayah Peuniti Kota Banda Aceh.
Alokasi anggaran pembangunan IPAL Kota Banda Aceh menggunakan anggaran tahun jamak 2015-2017 sebesar Rp 105 miliar dimana anggaran tahun 2017 sebesar Rp 45 miliar. Progres fisiknya hingga bulan Juni ini telah mencapai 65,8 persen.
Baca Juga: DPR dan Kementerian PUPR Sahkan UU Arsitek