"Di Prancis itu 18 persen, di Belanda kontribusinya 18 persen, di Selandia Baru kontribusinya 20 persen. Sekali lagi di negara kita baru 3,9 persen," ucap Presiden.
Padahal, lanjut Presiden, setiap tahun pemerintah selalu gencar menggerakan koperasi sebagai soko guru perekonomian Indonesia.
"Inilah pekerjaan kita. Pekerjaan besar kita ada di sini, agar kontribusi koperasi terhadap perekonomian nasional itu meningkat secara drastis," katanya.
Saat ini banyak koperasi yang berhasil yang dapat dijadikan contoh dalam mengelola usaha, kredit, dan uang. Bahkan sebuah koperasi jasa bisa memiliki nilai perputaran uang hingga Rp5 triliun. Koperasi lainnya juga tak kalah berhasil dengan nilai perputaran mencapai Rp18 triliun.
Baca Juga: PAN: Terserah Pak Jokowi Mau Keluarkan Menteri PAN, Itu Haknya
"Kita copy pada koperasi-koperasi yang lain bagaimana mereka mencapai omset yang tinggi seperti itu? Mencapai perputaran uang tinggi seperti itu?" ungkapnya.
Beragam upaya tersebut dilakukan pemerintah guna meningkatkan peran koperasi dalam rangka membangkitkan ekonomi rakyat. Presiden pun berharap, pada Peringatan Hari Koperasi Nasional ke-70, koperasi dapat terus memberikan manfaat yang nyata bagi kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.
"Marilah kita bersama-sama memastikan koperasi memberi manfaat nyata bagi kesejahteraan rakyat Indonesia," ucap Presiden.
Turut hadir mendampingi Presiden dan Ibu Iriana dalam acara tersebut adalah Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo.
Baca Juga: 'Curhatan' Jokowi Bocor! Keluhkan Campur Tangan Uni Eropa dan AS