Penjualan Asia Pacific Investama Turun 22 Persen di QI 2017

Selasa, 11 Juli 2017 | 19:50 WIB
Penjualan Asia Pacific Investama Turun 22 Persen di QI 2017
RUPSLB PT Asia Pasific Investama Tbk di Jakarta, Selasa (11/7/2017). [Suara.com/Dian Kusumo Hapsari]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Presiden Direktur PT. Asia Pacific Investama Tbk. Ewijaya melaporkan hingga kuartal 1 2017, perseroan sudah membukukan penjualan sebesar Rp 337,5 miliar. Capaian ini mengalami penurunan 22,4 persen dibanding kuartal 1 tahun lalu senilai Rp 434,9 miliar.

Penurunan penjualan tersebut lantaran kondisi ekonomi global dalam beberapa tahun terakhir yang tidak menentu. Kondisi ini membuat pasar ekspor produk tekstil garapan Asia Pasific Investama mengalami penurunan.

"Karena penjualan kami kan banyak yang ekspor. Oleh sebab itu penjualan kami memang sedikit mengalami penurunan. Ini menjadi salah satu faktornya," kata Ewi dalam konferensi persnya di gedung Graha BIP, Gatot Soebroto, Jakarta Selatan, Selasa (11/7/2017).

Baca Juga: Ekonomi Melambat, Asia Pasific Investama Rugi di Sepanjang 2016

Kendati demikian, pihaknya mengaku optimis tahun ini kondisi perekonomian bisa lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Tahun ini, perseroan dengan kode emiten MYTX menargetkan pertumbuhan penjualan sebesar 30 persen dibandingkan tahun 2016 yang sebesar Rp 1,29 triliun. Artinya, perseroan optimistis mendapatkan penjualan sebesar Rp 1,67 triliun di akhir tahun 2017.

Selain itu, Perseroan juga menganggarkan belanja modal atau Capex sebesar 5 juta-10 juta dollar AS tahun ini. Ewi menjelaskan, dana capex tersebut berasal dari kombinasi antara kas internal dan pemegang saham yang baru. Rencananya capex tersebut untuk perbaikan dan modernisasi mesin.

Kami fokus untuk perbaikan cash flow. Tujuan utama mengurangi beban bunga di level perseroan. Juga, niat refinancing agar dapat bunga yang lebih rendah. Seperti yang sudah diketahui, kreditur terbesar dari Mandiri. Dari Mandiri kami sudah restrukturisasi," ujarnya. (Rani Febriani)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI