Ekonomi Melambat, Asia Pasific Investama Rugi di Sepanjang 2016

Selasa, 11 Juli 2017 | 19:43 WIB
Ekonomi Melambat, Asia Pasific Investama Rugi di Sepanjang 2016
Grafik pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (22/1). [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Kondisi ekonomi global yang semakin ketat banyak membuat kalangan industri tekstil mengalami kerugian yang cukup besar. Kondisi ini juga melanda termasuk PT Asia Pacific Investama Tbk. Perseroan dengan kode emiten MYTX mencatat kerugian mencapai Rp. 147,13 miliar sepanjang 2016.

Angka tersebut mengalami penurunan sebesar 34,12 persen atau sekitar Rp76,21 miliar jika dibandingkan kerugian di 2015 sebesar Rp223,34 miliar.

"Kerugian sekarang tidak sebesar seperti tahun-tahun yang lalu dan kami akan membuat invosi baru yaitu Efisiensi, Domestik, Ekspor, Inovasi, One stop shopping," ujar Presiden Direktur PT.  ACAP Ewijaya.

Kendati dalam beberapa tahun terakhir mengalami perlambatan, Ewi mengaku optimis jika kondisi perekonomian global di tahun ini bisa lebih bergairah.

Baca Juga: Asia Pasific Investama Rombak Dewan Direksi dan Komisaris

Ewi mengaku, perseroan juga sudah menyusun beberapa strategi untuk menongkrak kinerja perseroan di tahun 2017 dan 2018. Startegi tersebut mulai dari startegi operasional, pemasaran dan keuangan.

"Ya kami akan meningkatkan utilisasi, terus peningkatan sumber daya manusia juga, lalu kami akan agresif menggaet pasar baik yang lama ataupun yang baru. Sehingga kinerja perseroan bisa lebih baik ke depannya," katanya.

Selain itu, lanjut Ewi, Perseroan berencana menganggarkan belanja modal (capex) sebesar 5 juta-10 juta dollar AS pada tahun ini, yang berasal dari kombinasi antara kas internal dan pemegang saham yang baru. Rencananya capex tersebut untuk perbaikan dan modernisasi mesin.

"Kami fokus untuk perbaikan cash flow. Tujuan utama mengurangi beban bunga di level perseroan. Juga, niat refinancing agar dapat bunga yang lebih rendah. Seperti yang sudah diketahui, kreditur terbesar dari Mandiri. Dari Mandiri kami sudah restrukturisasi," ujarnya. (Rani Febriani)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI