Menteri Badan Usaha Milik Negara ( BUMN) Rini Soemarno menyaksikan penandatanganan kontrak pembangunan transmisi 500 kilo volt (KV) Sumatera, Muara Enim- New Aurduri sepanjang 554 kilo meter sirkit (kms) yang dilakukan oleh PT PLN (Persero) dengan PT Waskita Karya (Persero)Tbk, yang dilakukan di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Jumat (7/7/2017).
Penandatangan dilakukan oleh Dirut Utama PLN Sofyan Basir dan Direktur Utama Waskita Karya M. Choliq, ini merupakan bentuk sinergi BUMN dalam pembangunan infrastruktur kelistrikan di Indonesia, nantinya jaringan utama dari transmisi ini bakal menyangga produksi listrik dari pembangkit listrik Mulut Tambang di Sumatera Selatan sebesar 3000 MW.
Menurut Menteri BUMN Rini Soemarno, sebagai agen perubahan Sinergi antar BUMN diharapkan bisa memberikan yang terbaik bagi rakyat, penandatanganan ini menandai kerjasama yang apik dua BUMN dalam pembangunan infratruktur kelistrikan.
Baca Juga: Biaya Pengeboran PLN di PLTP Tulehu Capai Rp15,4 Miliar
"Keberadaan transmisi sangat penting untuk menyalurkan energi listrik dari pembangkit kemasyarakat, kerjasama antara waskita dan PLN ini adalah pekerjaan besar, saya harap pengerjaan transmisi segera selesai dan hasilnya bisa dirasakan oleh rakyat, terutama dalam hal ini di Sumatera,"kata Rini Soemarno.
Sementara itu terkait dengan penandatanganan kontrak pada hari itu, Direktur Utama PLN Sofyan Basir mengungkapkan bahwa transmisi ini merupakan bagian dari pembangunan 46 ribu kilometer sirkuit jaringan transmisi seluruh Indonesia yg ditargetkan selesai pada tahun 2019. "Jalur transmisi Muara Enim- New Aurduri ini juga sekaligus bagian dari transmisi yang dibangun di lintasan Sumatera yakni total sepanjang 16.213 Kms"kata Direktur Utama PLN Sofyan Basir.
Adapun proyek pembangunan yang ditandatangani mencakup pekerjaan konstruksi pembangunan SUTET 500 kV Sumatera Jalur Muara Enim – New Aurduri ( Sumsel-Jambi), Pendanaan, Pembebasan lahan dan ROW, Perijinan serta studi AMDAL. Nilai dari proyek menelan lebih dari 3 Triliun Rupiah. Yang akan dilaksanakan dalam kurun waktu 3 tahun.
"Keunggulan proyek ini antara lain adalah pembebasan lahan relative lebih cepat, PLN tidak perlu menyediakan anggaran di depan dan koordinasi lebih intensif dapat dilakukan karena merupakan sinergi antar BUMN," kata I Made Suprateka, Kepala Satuan Komunikasi Korporat PLN dalam kesempatan yang sama.
Baca Juga: Penuhi Pasokan Listrik di Lokasi SKPT, KKP Rangkul PLN