Dalam lingkup kerjasama antara Indonesia dan timor Leste di bidang Sumber Daya Air, Menteri Basuki mengatakan bahwa kedua negara perlu memberikan perhatian atas pengelolaan sungai yang melintasi kedua negara, yakni Wilayah Sungai Noelmina yang melintasi Kabupaten Kupang dan Timur Tengah Utara (Indonesia) dengan Distrik Oecussdi (Timor Leste) dan Wilayah Sungai Benanain yang melintasi Kabupaten Belu dan Malaka (Indonesia) dengan Distrik Cova Lima dan Bobonaro (Timor Leste).
“Ini harus dibicarakan lebih lanjut dalam penanganan wilayah sungai yang berbatasan tersebut sehingga saling menguntungkan bagi kedua negara maupun bagi keberlanjutan sumber daya airnya,” tambah Menteri Basuki.
Saat ini telah dibentuk Forum Joint Border Committee (Technical Sub Committee River and Water Management). Menteri Basuki berharap kedua negara dapat segera merumuskan pola dan rencana pengelolaan sumber daya air yang meliputi aspek konservasi, aspek pengendalian daya rusak, dan aspek pendayagunaan sumber daya air pada wilayah sungai tersebut melalui prinsip Integrated Water Resources Management (IWRM) yang bertujuan untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat di perbatasan dan mengoptimalkan pengelolaan batas negara sehingga mengurangi potensi konflik.
Dalam pertemuan tersebut Menteri Basuki didampingi oleh para Pejabat Tinggi Madya dan Pratama di lingkungan Kementerian PUPR, dan Direktur Asia Tenggara Ditjen Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri Denny Abdi. Turut hadir pada kesempatan tersebut Duta Besar RDTL untuk Indonesia Alberto X.P Carlos dan para pejabat Kementerian PUTK RDTL.
Baca Juga: Begini Cara Kementerian PUPR Atasi Problem Jalan Tol Saat Mudik