Salah satu problematika yang dihadapi masyarakat ketika melakukan perjalanan mudik Lebaran adalah kurangnya fasilitas toilet umum di Tempat Istirahat (TI) jalan tol. Dalam masa-masa libur seperti Lebaran, tak jarang antrean panjang terlihat mengular di depan pintu masuk toilet umum.
Suparti, pemudik asal Jakarta, bersyukur perjalanan mudiknya tahun ini tak sampai membuatnya menahan buang air. Hal tersebut berkat adanya bantuan mobil toilet yang disediakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
“Fasilitasnya bagus, tidak jorok. Toilet yang disediakan rest area kan sudah penuh, menurut saya (mobil toilet) perlu diperbanyak,” ujarnya dalam keterangan resmi, Minggu (9/7/2017).
Baca Juga: Kontrak Sistem Pengolahan Limbah Terpusat Zona 1 Jakarta Diteken
Kala itu Suparti menikmati fasilitas mobil toilet yang berada di tempat istirahat tol Cikopo-Palimanan KM 166. Toilet tersebut terdiri dari empat bilik untuk laki-laki dan perempuan, serta memiliki akses air bersih dan sanitasi yang terintegrasi dengan TI jalan tol.
Kepala Satker Tanggap Darurat Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR Abdul Hakam menyatakan, pada arus mudik tahun ini pihaknya menyiagakan 13 MTU di 11 titik TI dalam tiga ruas tol yaitu tol Cikopo—Palimanan (Cipali), Tangerang—Merak dan Purbaleunyi. Jumlah itu bertambah dari tahun sebelumnya di mana pihaknya hanya menyediakan di empat lokasi berbeda.
“Sejauh ini kita punya total 17 MTU, 13 unit memiliki empat bilik, sisanya empat unit yang khusus untuk presiden. Kita memang ada rencana pengadaan unit baru untuk kebutuhan lebaran tahun depan,”jelasnya baru-baru ini.
Dia menambahkan, semula Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) mengajukan kepada Ditjen Cipta Karya mengenai penyediaan mobil toilet di 16 lokasi TI jalan tol. Namun, pada akhirnya hanya 11 lokasi TI yang disetujui dengan berbagai pertimbangan, yaitu ketersediaan air bersih, septic tank TI yang memadai, serta lokasi yang tidak menimbulkan kemacetan.
Pada masa arus mudik sejak 15-27 Juni 2017, mobil toilet melayani pemudik di TI KM 166 dan KM 207 tol Jakarta-Cipali-Pejagan, TI KM 33 dan 68A tol Jakarta-Merak, serta TI KM 147 tol Jakarta-Padaleunyi.
Baca Juga: Kementerian PUPR Bangun Jalan Baru di Jalur Selatan Jawa
Pada H+2 lebaran yakni 28 Juni 2017, mobil toilet berpindah untuk melayani arus balik di TI KM 164 dan KM 208 di tol Jakarta-Cipali-Pejagan, TI KM 45 dan 68 B di tol Jakarta-Merak, serta TI KM 125 dan 72 B di tol Jakarta-Padaleunyi hingga 9 Juli 2017.
Selain mobil toilet, Kementerian PUPR juga menyediaan fasilitas Hidran Umum (HU) sebanyak 13 unit di 11 lokasi yang sama dengan toilet darurat. HU ini kerap dimanfaatkan untuk berwudhu oleh para pemudik. Untuk operasional 13 mobil toilet dan HU ini, Kementerian PUPR menurunkan 30 petugas yang bekerja selama 24 jam secara bergantian. Termasuk saat hari raya Lebaran, para petugas tetap menjalankan tugasnya hingga tak bisa berlebaran bersama keluarga, terlebih pemudik yang berangkat setelah Sholat Ied jumlahnya masih banyak. "Kami menjaga betul, jangan sampai mobil toiletnya ada tapi tidak berfungsi,” ujar Hakam.
Lebih lanjut Abdul Hakam mengatakan, selama masa operasional sejak H-10 hingga H+8 Idulfitri, mobil toilet tersebut telah melayani ribuan pemudik. Dalam penggunaannya, pihaknya bekerja sama dengan pengelola tempat istirahat, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) setempat, dan badan usaha jalan tol dalam penyediaan air bersih dan sanitasi.
Menurutnya, ketersediaan toilet tambahan yang memiliki sanitasi memadai sangat dibutuhkan saat arus mudik, mengingat keterbatasan toilet yang ada di tempat peristirahatan tidak cukup untuk memfasilitasi seluruh pemudik.
Berdasarkan pengamatannya, MTU dipadati oleh pemudik setiap menjelang waktu shalat. Sesuai kesepakatan dengan pengelola TI, pihaknya memprioritaskan perempuan untuk menikmati MTU ini. Hal ini melihat antrian di toilet perempuan lebih panjang dibandingkan toilet laki-laki.
Hakam pun menceritakan salah satu pengalaman uniknya dalam mengelola MTU. Dia mengatakan, saking banyaknya pemudik yang menggunakan mobil toilet, septic tank di TI pun menjadi penuh. "Terjadi di rest area KM 207, septic tank-nya penuh sampai kita harus panggil mobil sedot tinja. Toilet kita kan pipanya langsung menyambung ke septic tank TI,” ujarnya.
Untuk arus mudik tahun depan, pihaknya tengah memetakan lokasi TI besar maupun TI sementara yang akan dikerjasamakan. Dia pun berencana memasang unit pengolahan air limbah mini. "Kami rencanakan untuk tahun depan pemasangan instalasi pengolahan air limbah mini (Bio Septic Tank) yang bisa ditanam di TI. Ukurannya sebesar torent air. Kotoran yang masuk akan diurai oleh bakteri sehingga buangannya air dan tidak mencemari lingkungan," pungkasnya.