Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution rapat kerja dengan Komisi XI DPR, Senayan, Jakarta Selatan, Senin (10/7/2017).
Salah satu pokok bahasan yang dibahas dalam rapat kali ini terkait pembahasan awal Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara-Perubahan (APBN-P) 2017.
Ini meruapakan rapat Pertama kali bagi Darmin. Seharusnya rapat ini dihadiri oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, namun karena Sri Mulyani beberapa waktu lalu menemani Presiden Joko Widodo menghadiri KTT G-20 di Jerman, rapat ini terpaksa diwakili oleh Menko Darmin.
Perwakilan pemerintah lainnya adalah Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, Kepala Badan Pusat Statistik Ketjuk Suhariyanto dan Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro.
Baca Juga: Defisit APBN 2017 Bengkak, Pemerintah Rencana Tambah Utang
Pemerintah telah mengusulkan perubahan empat asumsi makro, yakni tingkat pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, dan tingkat bunga Surat Perbendaharaan Negara 3 bulan.
Pemerintah menyampaikan, asumsi makro rekomendasi pemerintah adalah pertumbuhan ekonomi 5,2 persen, lebih tinggi dari sebelumnya 5,1 persen. inflasi sebesar 4,3 persen dari yang sebelumnya 4 persen.
Suku Bunga SPN 3 bulan sebesar 5,2 persen dari yang sebelumnya 5,5 persen. Nilai tukar Rupiah Rp13.400 per dolar AS dari yang sebelumnya Rp13.300 per dolar AS. Untuk ICP yakni 50 dollar AS per barel dari yang sebelumnya 45 dolar AS per barel.