Gangguan Bursa Efek Jarang Terjadi 5 Tahun Terakhir

Senin, 10 Juli 2017 | 12:48 WIB
Gangguan Bursa Efek Jarang Terjadi 5 Tahun Terakhir
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) berdiskusi dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani (kedua kanan), Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo (kiri) dan Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad ketika melakukan dialog dengan pelaku pasar modal di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (4/7).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sistem perdagangan efek di Bursa Efek Indonesia pada Senin (10/7/2017) mengalami gangguan. Kejadian tersebut diketahui otoritas bursa pada pukul 08.52 WIB. Sehingga transaksi perdagangan mengalami kemunduran.

Atas kejadian tersebut, BEI menghentikan sementara transaksi perdagangan pada pukul 09.10 WIB dan kembali mengaktifkan pada pukul 10.00 WIB.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Tito Sulistio mengatakan gangguan teknis pada informasi dari sistem data transaksi ini bukan karena virus. BEI masih terus melakukan kajian lebih jauh dan baru bisa diketahui setelah 2 jam ke depan.

"Ini belum pernah terjadi dalam 5 tahun, sekarang kami sedang cari tahu data mana yang rusak, yang jelas ini bukan virus," kata Tito di Jakarta, Senin (10/7/2017).

Baca Juga: Megapower Makmur Resmi IPO di Bursa Efek Indonesia

Terkait berapa besar kerugian yang harus ditanggung akibat kejadian ini, Tito masih belum bisa menjelaskannya secara rinci. Tito pun meminta maaf kepada semua pihak atas adanya gangguan ini dan diharapkan transaksi bisa berjalan dengan normal kembali.

"Kerugin belum tahu. Yang pasti kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini," ujarnya.

Direktur Penilaian Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia Samsul Hidayat mengimbau kepada para investor untuk melakukan log-out lalu melakukan login ulang agar bisa kembali untuk melihat datafeed dan melakukan perdagangan menyusul adanya gangguan teknis tersebut.

"Iya jadi log out dulu, terus log in lagi biar bisa dilihat datefeednya," kata Samsul.

Baca Juga: Jokowi Sindir Perusahaan yang Go Public di Bursa Efek Luar Negeri

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI