Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar mengaku diminta untuk fokus menggarap Koridor Timur-Barat dengan rute Cikarang-Balaraja di wilayah Jakarta.
Permintaan itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan dalam rapat koordinasi di Kemenko Kemaritiman Jakarta, Rabu (5/7/2017).
"Di Timur-Barat itu tadi kita rapatkan apa-apa yang kami persiapkan. Jalur Timur-Barat itu mulai dari Balaraja ke Cikarang sepanjang 87 km. Tapi arahan Pak Menko kami fokus pada Timur-Barat fase yang di Jakarta yaitu 27 km mulai dari Kembangan (Jakarta Barat) sampai dengan Ujung Menteng (Jakarta Timur)," tuturnya.
Baca Juga: Tahap Kedua Proyek MRT Jakarta Dimulai Oktober 2018
Luhut, dalam kesempatan terpisah, mengatakan dari lintasan Koridor Timur-Barat sepanjang 87 km, pembangunan tahap pertama akan dimulai di 27 km yang dikerjakan MRT Jakarta.
Menurut Luhut, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) sudah menyiapkan proyek tersebut, dan kajian mengenai proyek itu juga sedang dilakukan.
"Ini dimulai 2020 nanti, sepanjang 27 km. Dananya 3,9 miliar dolar AS untuk proyek yang 27 km tadi," ujarnya.
Luhut menuturkan pemerintah terus mengkaji agar pendanaan bisa dilakukan dari hasil operasional proyek transportasi tersebut.
"Sekarang lagi kita lihat, nanti pendanaannya sistemnya kita ubah, kita enggak mau diatasi pemerintah langsung tapi dari proyeknya," ucapnya.
Baca Juga: SUV yang Dinaiki Hajar Proyek MRT, Cewek Ini Tiduran di Kap Mesin
Pemerintah berencana membangun MRT Jakarta untuk dua koridor, yakni Selatan-Utara yang menghubungkan Jakarta dan Timur-Barat sepanjang Cikarang (Bekasi)-Balaraja (Banten).
Pada fase pertama koridor Selatan-Utara, panjang jalur rute Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia yang mencapai 16 km ditargetkan bisa beroperasi Maret 2019 mendatang sejak dibangun 2013.
Pembangunan fase kedua dengan rute Bunderah HI-Kampung Bandan rencananya akan dimulai Oktober 2018. Ada pun untuk Koridor Timur-Barat akan dimulai 2020, maju dari sebelumnya yang direncanakan dimulai 2022.
Percepatan pengerjaan proyek MRT ditujukan untuk mengurangi kemacetan lalu lintas Ibu Kota DKI Jakarta dengan menyediakan moda transportasi massal yang cepat, aman dan nyaman. (Antara)