BPS Akui Kenaikan Tarif Listrik Picu Inflasi Juni 2017

Adhitya Himawan Suara.Com
Senin, 03 Juli 2017 | 14:56 WIB
BPS Akui Kenaikan Tarif Listrik Picu Inflasi Juni 2017
Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (3/4/2017). [Suara.com/Adhitya Himawan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Kelompok pendidikan tidak mempunyai andil dalam inflasi Juni, karena belum mulai masuk tahun ajaran baru. Dampaknya baru terlihat pada inflasi bulan depan," ujar Suhariyanto.

Secara umum, komoditas yang mengalami kenaikan harga dan menyumbang inflasi pada Juni 2017 adalah tarif listrik, tarif angkutan udara, tarif angkutan antarkota, ikan segar, bawang merah, daging ayam ras, pepaya dan emas perhiasan.

Komoditas lainnya adalah beras, ayam hidup, daging ayam kampung, daging sapi, ikan diawetkan, bayam, kacang panjang, kangkung, kentang, ketimun, tomat sayur, wortel, kelapa, kue kering berminyak, mie, nasi dengan lauk dan kopi manis.

Komoditas yang mengalami penurunan harga dan menekan inflasi adalah cabai merah, bawang putih, cabai rawit, cat tembok dan mesin cuci.

Baca Juga: BPS Klaim Jumlah Kunjungan Turis Asing Naik Pada Mei 2017

Dengan tingkat inflasi pada Juni 2017 sebesar 0,69 persen, maka laju inflasi tahun kalender Januari-Juni 2017 telah mencapai 2,38 persen dan inflasi dari tahun ke tahun (yoy) tercatat sebesar 4,37 persen.

Dari 82 kota IHK, sebanyak 79 kota menyumbang inflasi dan hanya tiga kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Tual sebesar 4,48 persen dan terendah terjadi di Merauke sebesar 0,12 persen.

Sementara itu, deflasi tertinggi terjadi di Singaraja sebesar 0,64 persen dan deflasi terendah terjadi di Denpasar sebesar 0,01 persen. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI