Tol Trans Sumatera Membuat Harga Properti di Lampung Terdongkrak

Adhitya Himawan Suara.Com
Jum'at, 30 Juni 2017 | 20:59 WIB
Tol Trans Sumatera Membuat Harga Properti di Lampung Terdongkrak
Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera ruas Gunung Sugih-Terbanggi Besar. [Dok Kementerian PUPR]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) di Provinsi Lampung yang ditargetkan rampung pada 2018 menjelang pelaksanaan Asian Games di Palembang, Sumatera Selatan membuahkan hasil positif. Proyek JTTS mampu mendongkrak harga properti di daerah Lampung menjadi makin mahal.

Menurut Yono, salah satu agen properti di Bandarlampung, Jumat (30/6/2017), sejak dipastikan pelaksanaan pembangunan JTTS di Lampung dari Bakauheni, Lampung Selatan ke Terbanggi Besar, Lampung Tengah dan berlanjut ke perbatasan Provinsi Sumatera Selatan, harga tanah dan rumah di Lampung melonjak dari sebelumnya.

Dia membenarkan, kini sejumlah tempat yang relatif berdekatan dengan pembangunan jalan tol itu, terutama pada pintu keluar, menjadi incaran para investor dan pemburu properti yang berani membeli mahal lahan maupun rumah di sekitarnya.

Baca Juga: Ada 5 Ruas Tol Trans Sumatera yang Dibangun di Sumatera Selatan.

"Tapi lahan dan rumah yang berhimpitan dengan jalan tol itu, justru kurang diminati," katanya.

Ia menyebutkan, salah satu sentra penjualan properti saat ini adalah di sekitar kawasan dekat Kampus Institut Teknologi Sumatera (Itera) di Way Huwi, Jatiagung, Kabupaten Lampung Selatan karena masih berdekatan dengan Kota Bandarlampung.

Menurutnya, selain dipicu adanya pembangunan JTTS itu, keberadaan Kampus Itera juga menaikkan harga beli maupun sewa properti di daerah sekitarnya, mengingat banyak mahasiswa yang mencari tempat tinggai (indekos) tak jauh dari kampus tersebut.

Yono menyatakan, selain membeli secara kontan, sejumlah konsumen memilih pembelian secara angsur lahan di sekitar kawasan JTTS dimaksud.

"Hitung-hitung investasi lahan, karena dicicil dengan harga saat ini, sehingga saat lunas nanti kalau akan dijual harganya bisa melonjak lagi," ujar dia.

Baca Juga: Tiga Ruas Tol Trans Sumatera akan Beroperasi Saat Lebaran 2017

Menurutnya, peminat properti di kawasan tersebut termasuk warga dari luar Lampung, seperti Jakarta, Palembang, dan Bandung.

Rencana pembangunan JTTS memanjang dari Bakauheni, Lampung Selatan menuju Terbanggi Besar, Lampung Tengah (sepanjang 140 km) dan berlanjut dari Terbanggi Besar ke Pematangpanggang, perbatasan Provinsi Sumatera Selatan (112 km), dengan total tol sepanjang 252 kilometer.

Secara umum hingga kini pengerjaan jalan tol itu masih terus dikebut, selain agar bisa dilalui untuk arus mudik dan balik Lebaran 2017, juga mengejar target penyelesaian menjelang pelaksanaan Asian Games ke-18 tahun 2018, dengan tuan rumah Palembang, Sumatera Selatan, (selain DKI Jakarta).

"Tahun ini, pemudik di wilayah Sumatera bisa menjajal sebagian ruas tol Trans Sumatera yang bisa dilalui pemudik secara fungsional dan belum dikenakan biaya," kata Kepala Divisi Pengembangan Jalan Tol Hutama Karya Rizal Sutjipto, beberapa waktu lalu.

Ruas Bakauheni-Terbanggi Besar paket 2 jalur fungsional mencapai perkembangan mencapai 97,52 persen. Paket 2 segmen Desa Lematang hingga Kotabaru sepanjang lima km bisa dilalui pemudik secara fungsional sepuluh hari sebelum Lebaran (H-10).

Sementara untuk ruas Palembang-Indralaya seksi 1 jalur fungsional mencapai 88,79 persen. Seksi 1 yang menyambungkan Palembang dan Pamulutan bisa dilalui secara fungsional sepanjang tujuh km. Walaupun sempat ambles di jalur itu, namun segera diperbaiki lagi.

Ruas Medan-Binjai seksi 2 dan 3 yang menyambungkan Helvetia hingga Binjai sepanjang 10 km bisa dilalui fungsional untuk mudik dengan rincian akses Helvetia-Semayang sepanjang enam km dan akses Semayang-Binjai sepanjang empat km.

Jalur fungsional seksi 2 telah mencapai 95,58 persen dan seksi 3 telah mencapai 99,36 persen. Jalur-jalur tersebut sudah dapat dilalui oleh masyarakat pada arus mudik dan balik Lebaran dan belum dikenakan tarif.

Ia menambahkan, ruas jalan tol tersebut dibuka pada sepuluh hari sebelum dan sepuluh hari setelah lebaran (H-10 dan H+10). Jalur tol tersebut masih bersifat fungsional.

Fasilitas seperti markah atau petunjuk, penerangan, pengamanan masih terbatas. Namun PT Hutama Karya telah menyiapkan kendaraan operasional, rescue, derek, ambulans dan patroli jalan raya untuk menjaga keamanan serta kelancaran para pemudik dalam berkendara.

Namun penggunaan ruas tol fungsional itu masih harus berkoordinasi dengan Polri untuk penggunaannya sehingga gerbang masuk dan keluar masih ditutup beberapa hari menjelang Lebaran 2017. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI