Momentum Idulfitri menjadi berkah tersendiri bagi Endang, warga RT 14 Kelurahan Pisangan Timur, Jakarta. Aneka ragam kue kering usahanya seperti nastar, kaestengel, putri salju, kebanjiran order. Dengan memanfaatkan pemasaran melalui media sosial, dia berhasil menjaring pembeli dari dalam dan luar Kota Jakarta.
Endang adalah salah satu anggota Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Camar di Kelurahan Pisangan Timur. KSM ini dibentuk pada 2015, dan merupakan salah satu penerima manfaat ekonomi program Kotaku (Kota Tanpa Kumuh) salah satu program pemberdayaan masyarakat yang dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
"Sebelum dana Kotaku saya bermitra dengan koperasi, tetapi bermitra dengan koperasi bunganya terlalu besar, bisa sampai 3 persen. Kita melalui Kotaku cuma kena 1 persen,” ujar Endang dalam keterangan resmi, Kamis (29/6/2017).
Baca Juga: Meneropong Keindahan Jembatan Kelok Sembilan di Sumatera Barat
Melalui Kotaku, KSM Camar yang beranggotakan lima orang ini mendapatkan modal awal pinjaman sebesar Rp15 juta, dan dibagi merata masing-masing sebesar Rp3 juta per orang untuk jenis usaha yang berbeda, mulai dari katering dan kue basah, rempeyek kacang warung kelontong, hingga jasa instalasi listrik.
Usaha unggulan KSM Camar adalah pengolahan makanan atau katering dan kue Ibu Endang. Dia mengajukan pinjaman sebesar Rp3 juta. Dari pinjaman tersebut, ia dapat meningkatkan omzet usahanya sebesar Rp700.000 per bulan.
Junaedi, salah seorang warga mengatakan sebelumnya terdapat lima Rukun Warga (RW) di kelurahan tersebut yang termasuk dalam kategori tertinggal dibandingkan dengan RW lainnya.
Namun kondisi itu perlahan berubah setelah mendapatkan intervensi dari pemerintah berupa program gabungan bernama Integrated Community Driven Development (ICDD) Phase III, Program PNPM Mandiri. Selain itu, juga progam Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) yang memanfaatkan pinjaman dari World Bank 216,5 juta dolar Amerika Serikat (AS), Asian Infrastructure Investment bank (AIIB) sebesar 216,5 juta dolar AS, dan Islamic Development Bank (IDB) sebesar 330 juta dolar AS.
Pria yang kemudian didapuk menjadi Koordinator Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM) Pisangan Timur ini mengisahkan, kelima RW tersebut mendapatkan bantuan senilai total Rp100 juta pada 2009.
Baca Juga: Kementerian PUPR Pantau Jalan Rusak dan Longsor Pakai PPKJN
Dengan bantuan itu, dia mengajak warga untuk terlibat membenahi infrastruktur drainase, jalan, dan lebih jauh membuat program wirausaha untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui enam Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM).