Maka pada 2003, dimulai pembangunan Jembatan Kelok Sembilan oleh Kementerian Pekerjaan Umum (sekarang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) dengan konsep green construction atau ramah lingkungan karena berada di wilayah cagar alam. Pembangunan jembatan dengan biaya Rp580 miliar itu dikerjakan dalam kurun waktu 10 tahun.
Jembatan Kelok Sembilan dibagi dalam enam buah jembatan dengan ditambah jalan penghubung sepanjang lebih dari 1,5 kilometer. Untuk enam jembatan itu, masing-masing memiliki panjang yang berbeda. Jembatan pertama dengan panjang 20 meter, jembatan kedua 230 meter, jembatan ketiga 65 meter, jembatan keempat yang paling panjang 462 meter, jembatan kelima 31 meter, dan jembatan keenam sepanjang 156 meter.
Ikon Wisata
Jembatan itu memiliki lebar 13,5 meter, sehingga sangat luas bagi kendaraan yang melewatinya. Bahkan, di sisi jembatan juga diberi ruang yang cukup luas, sehingga pengguna jalan bisa parkir kendaraan.
Baca Juga: Kementerian PUPR Pantau Jalan Rusak dan Longsor Pakai PPKJN
Karena, Jembatan Kelok Sembilan sudah menjadi menjadi lokasi transit dan ikon wisata baru di kawasan itu, maka banyak pula masyarakat yang memanfaatkan momen itu untuk berdagang.
Maka jangan heran, jika Anda melewati jalur itu akan ditemukan banyak pedagang di sisi atas jembatan dari arah Riau. Mereka menyediakan jagung bakar, es kelapa muda, dan makanan kecil lainnya.
Untuk mudik Lebaran tahun ini, pemerintah menyiapkan salah satu poskonya di kawasan Jembatan Kelok Sembilan. Pokso itu juga disediakan alat berat berupa dump truck, excavator, dan peralatan lainnya mengantisipasi bencana.
“Kami juga sediakan posko siaga di Kelok Sembilan untuk memastikan jalur Padang – Pekanbaru lancar selama mudik Lebaran,” kata Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) III, Syaiful Anwar saat memantau kesiapan jalur mudik lebaran di Sumbar, minggu lalu.
Pantauan tim BPJN III ke lokasi itu menemukan sepanjang 205 kilometer ruas Padang – Bukittinggi – batas Riau dalam kondisi bagus. Bahkan, kerusakan jalan akibat banjir dan longsor di Pangkalan awal Maret lalu, yang sempat menyebabkan akses Sumbar – Riau terputus, kini tak tersisa lagi, berganti hamparan aspal yang mulus.
Baca Juga: PUPR Mudahkan Akses dan Hunian dengan Jembatan dan Rusunawa