H+2, Penjelasan Persediaan BBM dan Bencana Geologi

Jum'at, 30 Juni 2017 | 10:49 WIB
H+2, Penjelasan Persediaan BBM dan Bencana Geologi
Truk tangki penyalur BBM Pertamina di Teluk Bayur, Padang, Sumatera Barat. [Suara.com/Adhitya Himawan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Untuk realisasi pendistribusian BBM dari H-16 s.d hari H+2, terdapat kenaikan yang signifikan pada H-9 dengan kenaikan sebesar 64 persen apabila dibandingkan dengan realisasi pendistribusian BBM tahun 2016 pada periode yang sama.

Sedangkan pada Realisasi Pendistribusian BBM Tahun 2017 hari ke-18 (H+2), terdapat penurunan sebesar 4 persen dibanding tahun sebelumnya
Ifan juga mengingatkan bahwa berdasarkan laporan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), beberapa wilayah di Indonesia berpotensi mengalami cuaca ekstrem seperti gelombang tinggi, hujan lebat, petir serta angin kencang.

Pada subsektor ketenagalistrikan, secara nasional beban puncak siang sebagian besar dalam kondisi normal. Sistem kelistrikan wilayah kondisi normal sebanyak 19 daerah (cadangan cukup) dan 4 daerah dalam kondisi siaga (cadangan lebih kecil dari pembangkit terbesar) yaitu: Batam, Sumbar Riau Jambi (SBT), Sorong + Papua Isolated dan Jayapura.

Secara keseluruhan total pasokan nasional sebesar 26.358,95 MW dengan beban puncak sebesar 18.480,61 MW sehingga cadangan operasi sebesar 7.878,34 MW.

Terkait antisipasi bencana geologi, monitoring dilakukan secara terus menerus terhadap aktivitas gunung api. Gunung Sinabung dengan tingkat aktivitas level IV (Awas), terjadi 1 kali erupsi pada tanggal 27 Juni 2017 dari pukul 12.00 - 18.00 WIB.

Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Ego Syahrial merekomendasikan agar masyarakat dan pengunjung/wisatawan tidak melakukan aktivitas dalam radius 3 km dari puncak, jarak 7 km untuk sektor selatan-tenggara, jarak 6 km untuk sektor tenggara-timur, serta jarak 4 km untuk sektor utara-timur Gunung Sinabung.

Masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai agar tetap waspada terhadap potensi bahaya lahar.

Sementara itu, terdapat 17 gunung api dalam tingkat aktivitas level II (Waspada), yaitu: Karangetang, Lokon, Rinjani, Soputan, Sangeanapi, Rokatenda, Dukono, Ibu, Gamkonora, Gamalama, Banda Api, Semeru, Bromo, Anak Krakatau, Dempo, Marapi dan Kerinci.

Dalam bulan Juni 2017 tingkat aktivitasnya masih level II (Waspada), tidak ada kejadian bencana yang mengakibatkan korban harta dan korban jiwa.

Dilaporkan, terdapat kejadian gerakan tanah, terdapat dua kali yang terjadi di Kabupaten Lebak, Banten dan Klungkung, Bali, yaitu tanah longsor.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI