Bank Mandiri menyalurkan pembiayaan sebesar 100 Juta Dolar Amerika Serikat (AS) kepada PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) (SMI). Kucuran kredit ini diberikan dalam rangka mendukung percepatan pembangunan infrastruktur di Indonesia.
Penandatanganan perjanjian kredit dilakukan oleh Executive Vice President Government & Institutional Bank Mandiri M. Arifin Firdaus dan Direktur Keuangan SMI Agresius R. Kadiaman di Jakarta, Selasa (20/6/2017).
Direktur Government & Institutional Bank Mandiri Kartini Sally, mengatakan penyaluran kredit ke SMi ini merupakan pemberian fasilitas yang pertama dan merupakan salah satu bentuk dukungan Bank Mandiri terhadap pengembangan proyek-proyek infrastruktur di Indonesia. Perjanjian kredit yang berbentuk Bilateral Term Loan itu bersifat non-revolving, dengan jangka waktu 3 tahun.
Baca Juga: Mandiri Capital Pimpin Pendanaan Investasi untuk PrivyID
“Pembangunan infrastruktur yang merupakan prioritas Pemerintah Republik Indonesia dan akan dilaksanakan secara berkelanjutan sampai tahun 2019, dan Bank Mandiri selaku Bank BUMN siap untuk memberikan pembiayaan,” kata Kartini Sally.
Kerjasama pembiayaan bilateral kepada PT SMi ini merupakan yang pertama kali dilakukan Bank Mandiri. Pemberian fasilitas pinjaman merupakan salah satu langkah untuk meningkatkan kerjasama antara dua Perseroan baik dalam pembangunan infrastuktur maupun kerjasama bilateral.
Melalui kerjasama ini, Bank Mandiri sekali lagi membuktikan komitmennya untuk terus memperkuat daya dukung infrastruktur nasional.
Bank Mandiri sebagai salah satu Bank BUMN terbesar di Indonesia sangat mendukung program pembangunan infrastruktur Pemerintah Republik Indonesia untuk percepatan pertumbuhan ekonomi nasional. Pembiayaan Bank Mandiri ke sektor infrastruktur hingga April 2017 mencapai Rp9,36 triliun, dengan sektor infrastruktur yang dibiayai antara lain jalan, konstruksi; migas & energi terbarukan, perumahan rakyat & fasilitas kota; tenaga listrik; transportasi; pembiayaan sindikasi dan lain-lain.
Baca Juga: Bank Mandiri Terbitkan Obligasi PUB Tahap II Senilai Rp6 Triliun