"Pernah ketika berkunjung ke Fakultas Geologi di ITB saya disodorkan peta potensi mangan di seluruh NTT yang memadai namun ketika dicek ke dinas teknis, data-data seperti itu tidak ada," katanya.
James menambahkan jika pemerintah daerah tidak menyajikan informasi dan data yang memadai soal potensi migas maka upaya menggenjot target pertumbuhan investasi pada sektor pertambangan menjadi sulit.
"Kalau investasi digenjot dari sektor lain seperti jasa, perdagangan, transportasi itu memungkinkan tapi kalau dari pertambangan saya kira masih belum memungkinkan," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpaduh Satu Pintu (PMPTSP) NTT Semuel Rebo mengatakan pemerintah pusat telah memberikan target kepada NTT untuk merealisasikan nilai investasi sebesar Rp8,2 triliun dalam 2017.
Baca Juga: Gerindra Tolak Jokowi Angkat Dwi Soetjipto Jadi Kepala SKK Migas
"Target investasi yang diberikan BKPM tersebut dua kali lipat lebih besar dari capaian tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp3,1 triliun," katanya.
Ia mengakui untuk mempercepat laju pertumbuhan investasi di NTT perlu didukung dengan data, informasi, serta kepastian hukum atas kepemilikan lahan agar para investor lebih tenang dalam membangun usahanya di daerah ini. (Antara)