Inilah Beragam Jurus BTN Untuk Jadi Bank Terbesar Kelima

Adhitya Himawan Suara.Com
Senin, 19 Juni 2017 | 09:14 WIB
Inilah Beragam Jurus BTN Untuk Jadi Bank Terbesar Kelima
Dewan Direksi BTN dalam acara Temu Media di Jakarta, Minggu (18/6/2017). [Suara.com/Adhitya Himawan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Dalam rangka memacu penyaluran kredit dan pembiayaan, PT Bank Tabungan Negara (BTN) Tbk turut andil dalam meningkatkan ketersediaan rumah. Berbagai aksi dilakukan mulai dari menciptakan pengembang handal dan bisnis properti berkelanjutan melalui Housing Finance Center (HFC).

"Termasuk menyalurkan kredit konstruksi," kata Direktur Utama BTN, Maryono, di Jakarta, Minggu (18/6/2017).

BTN saat ini tak hanya menyalurkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR/housing finance). Bank pelat merah ini juga menyalurkan Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) dan kredit konsumsi lainnya.

Baca Juga: Akhir 2017, BTN Optimis Jadi Bank Terbesar Kelima di Indonesia

Untuk meningkatkan perolehan Dana Pihak Ketiga (DPK), BTN membidik segmen emerging affluent. Kelompok masyarakat ini memiliki penghasilan berkisar Rp7juta - Rp30 juta. "Segmen ini dibidik BTN sebagai sumber pendanaan sekaligus debitur pinjaman," jelas Maryono.

BTN juga berupaya menghimpun DPK dari berbagai nasabah potensial dalam rantai bisnis di segmen usaha kecil dan menengah (UKM), komersial, dan korporasi.

"Berbagai upaya itu untuk dapat bersaing dan membuat BTN masuk ke posisi Top Five perbankan di Indonesia," tambahnya.

Tahun ini, BTN melanjutkan transformasi digital yang telah dimulai sejak tahun 2015. BTN terus memoles kinerja bisnis, infrastruktur, dan sumber daya manusia (SDM).

Maryono memaparkan, dari segi bisnis, BTN juga meningkatkan produktivitas cabang serta sales service model. Dari sisi SDM, BTN merampingkan struktur cabang, meningkatkan budaya risiko, serta menciptakan organisasi yang berfokus pada nasabah.

Baca Juga: BTN Berambisi Lampaui Bank CIMB Niaga di Akhir 2017

Dari sisi infrastruktur, BTN memoles infrastruktur teknologi informasi (IT) yang solid, meningkatkan digitalisasi proses bisnis, serta mengintegrasikan governance, risk, and compliance (GRC) dengan four eyes principles.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI