Suara.com - Saat orang tua tercinta tiada, tentu yang dirasa adalah kesedihan mendalam. Lalu apa yang sebaiknya dilakukan ketika ternyata mereka mewariskan rumah buat anak-cucunya?
Sebagai warisan, tentu sulit memutuskan untuk menjualnya bisa jadi karena alasan kenangan. Tapi, melihat kondisinya, banyak membutuhkan renovasi di sana-sini. Dana yang dibutuhkan nampaknya tidak sedikit juga.
Biaya renovasi rumah bisa semahal beli rumah baru, tergantung pada besar-kecilnya kerusakan. Seperti beli rumah juga, kita bisa pinjam uang untuk biaya renovasi lewat kredit multiguna.
Seperti namanya, pinjaman multiguna bisa dipakai buat apa saja. Buat renovasi rumah, usaha, bahkan tambahan modal kawin juga bisa. Yang penting, kita ngasih jaminan ke bank dan sanggup melunasi pinjaman. Nilai jaminan yang diberikan harus sama atau lebih besar ketimbang jumlah pinjaman.
Pinjaman Multiguna atau Jual Rumah
Inilah poin pertama yang perlu kita pertimbangkan jika mau renovasi rumah dengan kredit multiguna. Ada gak aset yang bisa kita jadikan jaminan? Poin lainnya adalah sanggup gak kita bayar cicilan sampai lunas? Untuk menilai kesanggupan ini, pertama-tama kita harus menghitung biaya renovasi.
Perkiraaan biaya ini sekaligus bisa dipakai untuk menentukan apakah kita mau ambil pinjaman buat renovasi rumah atau menjualnya. Prioritaskan renovasi di bagian yang betul-betul mendesak diperbaiki.
Contohnya dinding retak, genteng bocor, atau lantai pecah. Dengan perkiraan total renovasi memakan biaya Rp100 juta, misalnya. Sedangkan penghasilan Rp5 juta per bulan dengan dana tabungan yang bisa dipakai Rp20 juta. Berarti, diperlukan dana pinjaman Rp80 juta.
Dengan asumsi tidak ada tagihan utang lain, cicilan per bulan yang disarankan adalah Rp1,5 juta. Angka itu didapat dari 30 persen x penghasilan. Itu angka yang dianggap aman buat finansial karena masih ada sisa Rp3,5 juta.
Kalau hanya sanggup membayar cicilan Rp1,5 juta, berarti tenor pinjaman paling tidak Rp80 juta / Rp1,5 juta = 53 bulan atau 4,5 tahun. Itu belum memperhitungkan bunga, lho. Kira-kira bisa nggak disiplin membayar cicilan tiap bulan sebesar itu sampai 4,5 tahun ke depan? Jika merasa tidak sanggup, jangan dipaksakan.
Mungkin memang menjual rumah itu lebih baik. Atau, jika sudah punya rumah sendiri, tak perlu langsung merenovasi total. Renovasi dulu seadanya sedikit demi sedikit. Yang penting, setidaknya seminggu sekali dikunjungi untuk dirawat dan dibersihkan.