Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan pembangunan sektor kelautan dan perikanan berada di jalan yang benar. Ini terlihat dari jumlah ekspor yang terus meningkat sedangkan jumlah impor terus menurun setiap tahunnya.
Menurut Susi, adanya penurunan tren impor menujukkan upaya pemerintah dalam menjaga ketersediaan ikan di dalam negeri dan mengupayakan peningkatan produksi nasional.
"Jadi memang ada penurunan 70 persen. Jadi dari kuota yang dikami berikan hanya terpakai 20 persen. Padahal, konsumsi ikan mengalami kenaikan. Tahun lalu dari 36 kilogram menjadi 43 kilogram. Ada kenaikan tujuh kilogram," kata Susi dalam konferensi persnya di kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan Jakarta Pusat, Jumat (16/6/2017).
Baca Juga: Anggota Komisi IV: Impor Ikan Salah Kaprah, Janggal Dimana-mana
Susi meyakini, bila kondisi cuaca pada tahun 2017 ini membaik, maka produksi perikanan tangkap nasional juga bakal membaik. Sehingga, pemerintah dapat memenuhi kebutuhan konsumsi ikan di masyarakat tidak melalui impor.
"Kami juga target konsumsi ikan ini 46 kilogram. Jadi kami harap, semua ini bisa tercapai. Berarti kita butuh 750 ribu ton ikan untuk mencapai target tersebut pada 2019," ujarnya.
Sebelumnya,dari sisi ekspor Direktur Jenderal Peningkatan Daya Saing, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Nilanto Perbowo mengumumkan ekspor perikanan nasional pada 2016 mengalami peningkatan 4,96 persen dibandingkan 2015.
Berdasarkan data yang dilansir Badan Pusat Statistik jenis komoditas perikanan yang melejit di pasar ekspor ialah cumi-cumi, sotong, gurita, dan udang. Untuk ekspor komoditas cumi, sotong dan gurita mencapai peningkatan 61,64 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara ekspor udang meningkat 5,86 persen.
Baca Juga: Janggal, Kran Impor Ikan Dibuka di Tengah Meningkatnya Produksi